Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerusuhan Wilayah

Dua Pekerja Kemanusiaan Hilang dalam Serangan di Myanmar

Foto : AFP

ANTRE TERIMA MAKANAN I Para pengungsi antre untuk menerima makanan di pengungsian sementara di negara bagian Karen, sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar, baru-baru ini. Badan kemanusiaan Save the Children mengatakan pihaknya menangguhkan operasi di negara bagian Kayah, Myanmar.

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Badan kemanusiaan Save the Children mengatakan pihaknya menangguhkan operasi di negara bagian Kayah, Myanmar, yang dilanda konflik, setelah dua anggota staf mereka hilang. Keduanya hilang setelah serangan yang menewaskan sedikitnya 30 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dengan banyak mayat dibakar.

"Kedua pekerja tersebut sedang melakukan perjalanan ke desa asal mereka untuk liburan akhir tahun ketika mereka terjebak dalam kekerasan di negara bagian timur," kata Save the Children dalam sebuah pernyataan, Sabtu (25/12).

"Kami mendapat konfirmasi bahwa kendaraan pribadi mereka diserang dan dibakar," tambah pernyataan itu.

Kelompok oposisi, pada hari Sabtu, menuduh junta militer, yang merebut kekuasaan dari pemerintah sipil pada bulan Februari, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembantaian yang terjadi di dekat desa Mo So, Hpruso, pada Jumat.

Tak Dapat Memverifikasi

Juru bicara junta, Jenderal Zaw Mun Tun, tidak menjawab telepon pada hari Minggu. Reuters juga tidak dapat secara independen memverifikasi laporan serangan hari Sabtu dari penduduk setempat, laporan media, dan kelompok hak asasi manusia setempat.

Media pemerintah melaporkan tentara telah menembak dan membunuh sejumlah "teroris dengan senjata" yang tidak ditentukan dari pasukan oposisi bersenjata yang memerangi pemerintah militer.

Foto-foto yang dibagikan oleh Kelompok Hak Asasi Manusia, Karenni dan media lokal menunjukkan sisa-sisa tubuh yang hangus di atas bak truk yang terbakar.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top