Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Pembersihan Ranjau Perbatasan Bagian Kesepakatan Pyongyang

Dua Korea Bersihkan Ranjau

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Upaya untuk meredakan ketegangan antara Korsel dan Korut kembali ditempuh dengan operasi pembersihan ranjau yang ditanam di perbatasan dua negara sejak Perang Korea 11950-1953.

SEOUL - Pasukan militer dari Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut), pada Senin (1/10) mulai membersihkan ranjau yang sebelumnya ditanam diperbatasan dua negara tersebut. Penghapusan ranjau ini menurut pernyataan dari pemerintahan di Seoul merupakan bagian dari kesepakatan damai untuk meredakan ketegangan militer serta membangun kepercayaan antara dua negara di Semenanjung Korea itu.

"Kesepakatan antara dua negara Korea ini dicapai dalam pertemuan Pyongyang bulan lalu yang mempertemukan Presiden Korsel, Moon Jaein, dan pemimpin Korut, Kim Jong-un," demikian pernyataan resmi dari pemerintahan di Korsel.

"Pasukan dari kedua belah pihak akan membersihkan ranjau di wilayah keamanan bersama di perbatasan selama rentang waktu 20 hari," demikian tambahan pernyataan dari Kementerian Pertahanan Korsel.

Pertemuan di Pyongyang adalah pertemuan tingkat tinggi antar-Korea ke-3 yang menunjukkan kian membaiknya hubungan antara Korsel dan Korut. Presiden Moon saat ini mengemban misi untuk memuluskan dialog antara Korut dengan Korsel, dan juga Amerika Serikat (AS) terkait denuklirisasi yang saat ini dikabarkan mengalami kemandekan karena progresnya yang tak jelas dan dinilai lamban.

Saat pertemuan di Pyongyang bulan lalu, Presiden Moon dan Kim Jong-un, sepakat untuk menarik sejumlah pasukan penjaga dan persenjatan mereka dari perbatasan hingga akhir tahun ini, serta menunda latihan militer di perbatasan terhitung mulai November.

"Nantinya perbatasan akan dijaga oleh pasukan tak bersenjata untuk menjaga tak meingkatnya ketegangan di perbatasan," ungkap Kementerian Pertahanan Korsel.

Zona Damai

Wilayah keamanan bersama di perbatasan berada di Desa Panmunjom. Hingga saat ini, Panmunjom jadi tempat perundingan antara dua Korea. Saat ini antara Korsel dan Korut masih dalam status perang karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan melalui pernyatan perdamaian untuk mengakhiri perang.

Sementara itu wilayah perbatasan Korsel-Korut membentang sepanjang 250 kilometer dengan lebar 4 kilometer dimana dua pasukan dari Korsel dan Korut saling berhadaphadapan.

Diperkirakan ada lebih dari 800 ribu ranjau yang ditanam di sepanjang perbatasan dua negara ini. Selain ranjau, perbatasan Korsel-Korut diperkuat dengan kawat berduri, kamera pengintai dan pagar yang dialiri listrik, selain pasukan penjaga dari kedua belah pihak yang jumlahnya ribuan.

Ranjau ini ditanam usai Perang Korea 1950-1953 untuk mencegah terjadinya infiltrasi. Pembersihan ranjau pun dilaporkan telah dilaksanakan di beberapa lokasi di perbatasan Korsel-Korut seperti di Provinsi Gangwon, Korsel bagian timur.

"Pembersihan ranjau di Gangwon guna membuka jalan bagi tim-tim untuk mencari kerangka jenazah para tentara yang tewas dalam Perang Korea 1950-1953," tambah Kementerian Pertahanan Korsel.

Pembersihan ranjau di perbatasan Korsel dan Korut ini dilakukan menyusul pada April lalu pihak Korsel menghentikan penyiaran propaganda melalui pengeras suara di perbatasannya. Dalam pertemuan puncak antar-Korea April lalu, kedua Korea mengumumkan niat mereka untuk mengubah zona demiliterisasi menjadi zona damai.

AFP/Ant/AlJazeera/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP, Antara

Komentar

Komentar
()

Top