Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dua Klub Inggris Bertemu di Final

Foto : AFP/ADRIAN DENNIS
A   A   A   Pengaturan Font

Kebangkitan luar biasa Spurs memastikan dua klub Inggris untuk kali pertama bertemu di final Liga Champions sejak 2008.

AMSTERDAM - Tottenham Hotspur melaju ke final Liga Champions setelah mengalahkan Ajax Amsterdam lewat aturan gol tandang. Kedua tim meyelesaikan dua leg semifinal dengan agregat 3-3. Hasil tersebut memastikan Tottenham bertemu rival mereka di Liga Inggris, Liverpool di final.

Spurs mengalahkan Ajax 3-2 pada leg kedua, Kamis (9/5) dini hari WIB. Sementara Ajax menang 1-0 di London. Tiga gol di Amsterdam Arena menjadi penentu pertemuan Spurs dengan Liverpool pada 1 Juni di Madrid.

Usai laga pelatih Spurs Mauricio Pochettino menyebut para pemainnya sebagai "pahlawan super". Spurs mencatatkan diri untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka melaju ke partai puncak kompetisi antar klub tertinggi Eropa. Hattrick (tiga gol ) Lucas Moura menghentikan langkah Ajax di depan pendukung mereka sendiri.

Ajax terlihat berada di jalur menuju final ketika mereka memimpin agregat 3-2 hingga menit akhir leg kedua semifinal di Johan Cruyff Arena.

Lucas berhasil membawa bola ke kotak penalti dan pemain asal Brasil itu melepaskan tembakan yang tak mampu dibendung kiper Ajax Andre Onana. Gol itu menutup kebangkitan luar biasa Spurs dan memastikan dua klub asal Inggris untuk kali pertama bertemu di final Liga Champions sejak 2008.

"Ini adalah salah satu malam paling penting dalam hidup saya," ujar Pochettino. "Yang paling penting adalah memberi selamat kepada pemain saya. Mereka melakukan pekerjaan dengan baik," sambungnya.

"Saya sudah katakan sebelumnya bahwa mereka adalah pahlawan. Saya pikir mereka pahlawan super sekarang. Membawa klub ke final Liga Champions dengan keajaiban," tandasnya.

Para pemain Ajax tertelungkup di rumput saat gol penentu tercipta. Penggemar mereka tertegun menghadap kenyataan Ajax gagal mencapai final untuk pertama kali sejak 1996. Unggul satu gol usai leg pertama, klub asal Belanda itu memimpin dua gol melalui kapten Matthijs de Ligt dan Hakim Ziyech di babak pertama.

Itu membuat Tottenham kebangkitan luar biasa meniru upaya Liverpool saat melawan Barcelona pada laga semifinal sebelumnya. Tak seperti "The Reds", Spurs hanya memiliki waktu singkat.

Klub asal London itu mencetak gol pertama mereka di menit ke-55, Lucas bekerjasama dengan Dele Alli untuk menaklukkan Onana. Empat menit setelah itu Onana menyelamatkan gawangnya dari upaya Fernando Llorente. Tapi bola memantul dan jatuh ke kaki Lucas dan berbuah gol kedua. Tottenham hanya butuh satu gol lagi untuk berhasil melaju ke final. Dalam situasi tegang tersebut, Ajax berada dalam tekanan dan Lucas akhirnya menghentikan mereka.

Terinspirasi Liverpool

Bek Tottenham, Danny Rose mengatakan kejutan yang mereka hasilkan di semifinal terinspirasi oleh kemenangan Liverpool yang luar biasa atas Barcelona 24 jam sebelumnya. Rose mengakui Pochettino telah memanfaatkan keberhasilan Liverpool yang bersemangat untuk menginspirasi para pemainnya ketika dia berbicara kepada mereka sebelum pertandingan.

"Kami melihat Liverpool tadi malam. Itu untuk menunjukkan bahwa ini belum berakhir sampai laga selesai," ujar Rose kepada BT Sport.

"Pelatih menyampaikan itu di hotel sebelum pertandingan. Dia mengatakan itu adalah cara yang tepat untuk bermain. Dia tidak keberatan jika kami kalah tapi bermain seperti itu. Kami kecewa dengan cara kami bermain di leg pertama dan itu sama pada babak pertama di sini," sambungnya.

Pochettino menangis usai peluit akhir dan gelandang Tottenham Christian Eriksen mengakui timnya memiliki keberuntungan.

"Ini melegakan karena kami telah berjuang. Ini mimpi untuk berada di final Liga Champions. Saya merasa bersimpati pada Ajax, mereka memainkan pertandingan yang sangat bagus melawan kami. Kami mencetak gol lebih awal untuk mendapatkan momentum dan menempatkan mereka di bawah tekanan," papar Eriksen. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top