Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Presiden Zelenskyy Bertekad untuk Kembali Kuasai Crimea

“Drone" Serang Armada Laut Hitam Russia di Crimea

Foto : AFP/SERGEY BOBOK

Puing Bangunan I Seorang lansia mendorong gerobak berisi puing-puing bangunan di Kharkiv Polytechnic University yang hancur oleh serangan misil Russia pada 19 Agustus lalu. Pada Rabu (24/8) lusa, invasi Russia ke Ukraina akan memasuki bulan ke-6.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Pasukan Russia di Crimea telah menjadi sasaran serangandronebaru. Berdasarkan penuturan seorang pemimpin regional yang ditunjuk Russia mengatakan, sebuah pesawat tak berawak milik Ukraina yang menargetkan armada Laut Hitam Russia di Kota Sevastopol, telah ditembak jatuh pada Sabtu (20/8).

Penembakan ini dilakukan setelah terjadi serangkaian serangan terhadap pasukan dan instalasi Russia di Semenanjung Crimea yang dianeksasi Moskwa 8 tahun lalu.

Pada Sabtu pagi, sebuah video menunjukkan asap mengepul dari Sevastopol, tempat armada Laut Hitam Russia bermarkas.

Gubernur Sevastopol yang diangkat Russia, Mikhail Razvozhayev, menyebut insiden ini tak terlalu serius. Dia mengatakan, pasukan pertahanan udara telah diaktifkan dan pesawat tak berawak milik Ukraina itu sudah dihancurkan.

"Droneitu jatuh di atap markas," kata Razvozhayev. "Tidak ada kerusakan yang signifikan dan tidak ada yang terluka," imbuh dia.

Masih pada Sabtu, Razvozhayev mengatakan sistem antipesawat kembali beroperasi di Sevastopol, tetapi tidak menjelaskan secara rinci.

Sejumlah serangan pesawat tak berawak telah dilaporkan terjadi di Crimea dalam beberapa hari terakhir, salah satunya di pangkalan udara dekat Sevastopol pada Kamis (18/8) dan satu lagi di pelabuhan pada Jumat (19/8) lalu.

Awal bulan ini, sembilan jet Russia hancur dalam serangan terhadap pangkalan militer Russia di Saki, pantai barat Crimea. Crimea diserbu dan dianeksasi oleh Russia pada 2014, dan Ukraina telah berjanji untuk merebutnya kembali.

Namun Ukraina belum mengkonfirmasi atau membantah terlibat dalam serangan baru-baru ini. Sedangkan Moskwa mengatakan ada sabotase dalam sejumlah serangan itu, dan mengindikasikan ada semacam operasi militer khusus yang mungkin dilakukan oleh pasukan Ukraina atau mereka yang setia kepada Kyiv.

Pada Sabtu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyampaikan tekadnya untuk kembali menguasai Crimea. Dalam sebuah pidato lewat video, ia mengatakan orang-orang secara harfiah dapat merasakan suasana Crimea dan mengatakan bahwa pendudukan di sana hanyalah sementara. Oleh karena itu Zelenskyy menyerukan rakyat Ukraina agar bersatu dan saling membantu demi kemenangan, dan menyatakan bahwa pada Rabu (24/8) lusa akan menandai enam bulan setelah invasi Russia dimulai.

Para pejabat Barat mengatakan insiden ini memiliki dampak operasional dan psikologis yang besar pada pasukan Russia.

Akses ke PLTN

Dalam perkembangan lain, Presiden Zelenskyy mengatakan keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia dapat mulai dipulihkan dengan kunjungan inspektur internasional.

Komentar ini datang setelah Presiden Russia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa Moskwa akan memberikan akses kepada inspektur PBB ke fasilitas nuklir di sebelah utara Crimea.

Putin mengeluarkan izin bagi akses ke PLTN Zaporizhzhia setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berbicara dengannya melalui sambungan telepon pada Jumat lalu.

Zelenskyy menyambut baik kesepakatan atas diizinkannya para pengawas PBB untuk mengunjungi PLTN Zaporizhzhia.

Sebelumnya pada Kamis (18/8) pekan lalu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menekankan pentingnya demiliterisasi di area sekitar PLTN Zaporizhzhia dan ia mengatakan ingin membantu kelancaran kedatangan para pengawas PBB tersebut.

Seorang perwakilan Russia di Wina, lokasi markas Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), mengatakan bahwa kunjungan itu dapat dilakukan pada awal bulan depan.

Sebelumnya baik Kremlin maupun Kyiv saling tuding atas penembakan di fasilitas nuklir itu selama sepekan terakhir, yang meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya bencana nuklir.AFP/NHK/Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top