“Drone" AVIC Tiongkok Laris di Perdagangan Senjata Global
Drone Wing Loong II, Tiongkok
BEIJING - Belasan tahun dalam perang dengan gerakan pemberontak Boko Haram, militer Nigeria mendapatkan beberapa senjata baru: sepasang drone (pesawat tanpa awak) Wing Loong II dari Tiongkok.
Kesepakatan itu merupakan salah satu dari peningkatan jumlah penjualan oleh Aviation Industry Corp of China (AVIC) milik negara, yang telah mengekspor sejumlah pesawat.
Uni Emirat Arab telah menggunakan drone AVIC dalam perang saudara Libya, Mesir telah menyerang pemberontak di Sinai dengannya, dan pasukan pimpinan Saudi telah mengerahkannya di Yaman.
"Sekarang telah teruji dalam pertempuran. Mereka telah mampu mengambil pelajaran untuk produksi mereka," kata peneliti di Mitchell Institute for Aerospace Studies, sebuah wadah pemikir di Arlington, Heather Penney.
Generasi kedua dari Wing Loong AVIC yang diterima Nigeria, "pterodactyl", yang dapat terbang secepat 230 mph dan setinggi 30.000 kaki, mampu mengemban selusin rudal.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya