Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Unjuk Rasa

DPR RI Ditutup, Bamsoet Imbau Jaga Perdamaian

Foto : KORAN JAKARTA/M FACHRI

KOMPLEKS DPR RI | Petugas keamanan memperketat penjagaan di gerbang masuk Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/5). Menjelang aksi 22 Mei, penjagaan di gedung DPR/MPR/DPD diperketat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kompleks Parlemen yang berisi Gedung MPR RI, DPR RI, dan DPD RI, ditutup sementara terkait keamanan akibat aksi massa yang terjadi di Jakarta pasca pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (21/5) dini hari. Beredar surat keterangan dari Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, yang berisi permintaan kepada seluruh karyawan dan staf MPR/DPR/DPD untuk tidak melakukan aktivitas di Kompleks Parlemen dari Rabu (22/5) hingga Minggu (26/5).

Pantauan dari koran jakarta, pintu gerbang baik di depan maupun belakang Kompleks Parlemen ditutup, pun sama halnya dengan pintu pejalan kaki di dekat Stasiun Palmerah dan pintu sepeda motor di depan Lapangan Perbakin. Bahkan, di pintu gerbang utama di Jalan Jenderal Gatot Subroto, sudah disiapkan kawat berduri untuk melindungi Kompleks Parlemen dari aksi massa. Terlihat pasukan gabungan TNI dan Polri menjaga keamanan di objek vital negara tersebut.

Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, mengatakan bahwa Kawasan MPR, DPR dan DPD atau biasa disebut Kompleks Parlemen, dikategorikan sebagai objek vital karena menyangkut kawasan negara yang bersifat strategis, sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional. Ia pun menyerahkan ke aparat keamanan untuk melindungi Kompleks Parlemendari potensi ancaman yang merugikan negara.

"Keselamatan gedung, dokumen dan seluruh isinya termasuk keselamatan anggota DPR di gedung DPR sesuai Undangundang dan peraturan yang berlaku merupakan tanggung jawab pihak keamanan negara," tegas Bamsoet saat dihubungi Koran Jakarta, Rabu (22/5).

Bamsoet menuturkan, telah berpesan kepada Sekjen DPR RI bahwa dirinya tidak ingin terjadi hal yang tidak menyenangkan terhadap anggota DPR, MPR, DPD, beserta seluruh stafnya ditengah berbagai isu ancaman dan penumpang gelap yang ingin memanfaatkan kemurnian aksi massa yang sesungguhnya bertujuan baik, untuk tujuan menciptakan tujuan 'martir.' Ia pun mengklaim saat ini situasi di Kompleks Parlemen masih kondusif.

"Secara umum di kawasan parlemen Setahu saya situasi aman terkendali. Namun, masalah keamanan kami serahkan sepenuhnya kepada aparat Polri dan TNI," ujarnya.

Kemudian, Politikus Partai Golkar tersebut mengimbau kepada massa yang melakukan demo di KPU dan Bawaslu untuk tetap tertib dan damai. Bamsoet mengingatkan untuk menghindari perilaku anarkisme yang hanya merugikan masyarakat, yang berpotensi terjadinya konflik horizontal akibat ketidaksepahaman dalam menyikapi hasil Pemilu.

"Silahkan mengemukakan pendapat dan unjuk rasa selama masih dalam koridor hukum," tegasnya.

Bamsoet mengajak masyarakat untuk mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yakni keutuhan bangsa. tri/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top