Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemberantasan Korupsi | Para Pakar Diminta Mengevaluasi Pilkada Serentak

DPR-KPK Sinergis Cegah Korupsi akibat Pilkada

Foto : ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A

LAPORAN TAHUNAN | Ketua KPK Agus Rahardjo (kedua dari kiri) bersama Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri) seusai bertemu pada acara laporan tahunan KPK, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (12/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Banyaknya kepala daerah yang tersandung kasus hukum membuat DPR dan KPK sepakat sinergis mencegah korupsi akibat pilkada serentak.

JAKARTA -Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sinergis mengatur strategi mencegah korupsi yang masif diakibatkan oleh pelaksanaan pilkada serentak. Hal itu dilakukan karena untuk maju sebagai kepala daerah dibutuhkan biaya sangat tinggi sehingga pada ujungnya melakukan tindak pidana korupsi.

"Kami tidak bicara teknis, tidak bicara kasus. Kami lebih bicara strategi bagaimana melakukan pencegahan korupsi yang masif, terutama yang diakibatkan oleh pemilihan kepala daerah secara langsung," kata Ketua DPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet), di Gedung KPK, Jakarta, Senin (12/3).

Apa yang disampaikan Bamsoet tersebut usai dirinya bertemu pimpinan KPK pada peluncuran Laporan Tahunan KPK dan acara KPK Mendengar. Dalam pertemuan tersebut, dia memberikan masukan yang bersumber dari masyarakat. Ini sekaligus menjadi solusi atas komentar sebagian publik yang menilai pilkada langsung lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya.

"Makin memperbesar korupsi di daerah-daerah karena untuk maju sebagai kepala daerah itu dibutuhkan biaya yang sangat tinggi. Semua itu pada akhirnya ujung-ujungnya korupsi," kata Bamsoet.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top