DPR Dukung Penguatan Industri Farmasi

JAKARTA - DPR RI mendukung penguatan industri farmasi PT Biofarma mulai dari hulu hingga hilir lewat persetujuan Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP) sebesar 68 miliar rupiah lantaran negara harus hadir membangun sektor kesehatan. Di sisi lain, Indonesia berada pada situasi rentan munculnya berbagai penyakit sehingga memerlukan penanganan lebih baik.

"Perlu keberpihakan negara terhadap pengembangan industri kesehatan kita. Menurut saya, apa yang diajukan oleh Kementerian Keuangan melalui Pak Dirjen tentang Penyertaan Modal Pemerintah Pusat ini sangat tepat, mengingat perlunya kita penguatan di hulu hingga hilir industri," ucap Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan dan PT Biofarma di Senayan, Jakarta, Senin (7/11).

Lebih lanjut, dia menilai PT Biofarma perlu melakukan benchmarking ke Universitas Airlangga untuk memaksimalkan aset yang nanti akan diserahkan kepada PT Biofarma. Kegiatan ini, menurutnya, menjadi krusial demi membangun kemandirian farmasi lewat percontohan tata kelola laboratorium Universitas Airlangga.

"Barangkali Biofarma juga bisa memikirkan perlunya kemitraan lebih lanjut berkaitan dengan kemampuan perguruan tinggi dalam negeri kita ya. Sehingga, ke depannya, di perguruan tinggi bisa juga terlibat di setiap program yang dicanangkan oleh Biofarma dalam membangun kemandirian industri farmasi," tuturnya.