Dosen UNY Ajarkan Permainan Tradisional di Amerika Serikat
Dosen Fakultas Bahasa Seni dan Budaya UNY, Ari Kusmiatun mengajarkan permainan tradisional pada mahasiswa di Yale University, AS.
YOGYAKARTA - Dosen Fakultas Bahasa Seni dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Ari Kusmiatun mengajarkan permainan tradisional pada mahasiswa di Yale University, Amerika Serikat (AS). Yale University adalah sebuah perguruan tinggi rangking 18 dunia versi QS World University 2023 dan berlokasi di New Haven, Connecticut, AS dan telah banyak melahirkan tokoh besar di AS, seperti presiden Howard Taft, George W. Bush, Bill Clinton dan istrinya Hillary Rodham, hingga penyusun kamus terkenal Noah Webster serta penemu sandi morse, yakni Samuel F.B. Morse.
Menurut siaran persnya, Ari Kusmiatun mengatakan kegiatannya di Yale dalam rangka untuk melakukan penelitian berkaitan dengan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). "Oleh karena itu saya mengajarkan BIPA melalui permainan tradisional," katanya, Minggu (15/10).
Permainan yang diajarkan, di antaranya lompat tali, gobak sodor, kasti, dakon, gasing, dan petak umpet. Wanita kelahiran 15 Juli 1978 itu mengatakan cara mengajarkan permainan tradisional itu diawali dengan penjelasan di kelas, kemudian diadakan game dan praktik langsung di luar kelas. Salah satu mahasiswa Universitas Yale Shopie Thompson merasa senang dengan materi ini karena dapat lebih banyak mengetahui tentang budaya dan permainan tradisional Indonesia.
Permainan tradisional Indonesia mulai dikenal di AS pada tahun 1990-an, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat AS terhadap budaya Indonesia. Di antaranya adalah lompat tali yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang yang memegang tali di kedua ujungnya, dan satu orang atau lebih yang melompati tali. Selain itu ada petak umpet, permainan yang dimainkan oleh beberapa orang, di mana salah satu orang bersembunyi dan orang lain mencarinya.
Ada beberapa faktor yang mendorong meningkatnya popularitas permainan tradisional Indonesia di AS, antara lain peningkatan jumlah imigran Indonesia di AS, kegiatan promosi budaya Indonesia yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan organisasi-organisasi Indonesia di AS, serta ketertarikan masyarakat AS terhadap budaya Indonesia yang semakin meningkat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya