Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Dosen Unair Rancang Alat Pemadam Kebakaran Hutan Bertenaga Surya

Foto : Istimewa

Ilustrasi instalasi penyiram vertikal bertenaga surya yang telah mengantongi paten sederhana dari DJKI.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Kebakaran hutan yang hampir setiap tahun melanda sejumlah wilayah, memerlukan perhatian yang serius. Selain upaya pencegahan, upaya penanggulangan juga dibutuhkan untuk meminimalisir dampak yang terjadi.

& Terinspirasi dari hal itu, Dosen Vokasi Universitas Airlangga, Aji Akbar Firdaus mengembangkan invensi berupa penyiram vertikal otomatis.

Penyiram mode Vertikal

Selain dapat mendeteksi adanya api penyebab kebakaran, penyiram ini juga memiliki keunikan pada posisinya yang dikondisikan berdiri. "Penyiram berdiri ini disamakan dengan kondisi pohon-pohon yang menjulang ke atas, sehingga penyiram dibuat senatural mungkin dengan kondisi itu," ungkap Aji lewat keterangan tertulis, Kamis (30/3)/

Mode vertikal ini juga mengakibatkan penyiram tidak memerlukan lahan yang luas. Nantinya, purwarupa ini akan diuji coba dan dikalibrasi komponen sesuai dengan kondisi hutan yang ditempati.

Meski begitu, karena ukurannya yang tinggi, alat ini direkomendasikan untuk langsung dirakit di titik-titik hutan yang memiliki riwayat historis munculnya api. "Karena ukurannya antara 5-10 meter, mungkin agak sulit semisal dibuat di Surabaya, lalu dikirim ke Kalimantan misalnya. Baiknya dirakit di tempat dimana mau dipasang, dengan asumsi komponen yang bisa jadi lebih mahal," sebutnya.

Energi Surya

Aji menceritakan, alat ini menggunakan sumber tenaga dari panel surya, yang sebelumnya telah diteliti bersama tim.

"Sebelumnya kami membuat penelitian mengenai solarcell, dan kemudian mau diimplementasikan untuk membawa manfaat yang lebih luas lagi, tidak hanya dalam lingkup rumah tangga," sebut dosen program studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol tersebut.

Alat yang dikembangkan bersama rekan-rekan dari Institut Teknik Kalimantan (ITK) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu juga telah berhasil mengantongi paten sederhana dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Aji berharap invensi ini mampu memberikan manfaat, utamanya dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan. "Agar bisa menjadi cikal bakal untuk dapat mengurangi kebakaran hutan, dan dampaknya yang membahayakan," ucapnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top