Dosen IKJ Gelar Pameran Seni Rupa Bertajuk Birokrasi
Foto: istimewaSebanyak 49 pengajar Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (FSR IKJ) menggelar pameran seni dengan tajuk "Menjelajah Karya di dalam dan di luar Birokrasi" yang diselenggarakan pada 22 Juni hingga 29 Juni di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki (TIM) , Jakarta.
"Pameran ini sebagai bentuk peneguhan eksistensi para seniman yang bekerja sebagai dosen. Dengan harapan, para dosen sebagai seniman juga terus berkarya memenuhi obsesi dan mengikuti perkembangan seni. Kerja seni dalam bingkai birokrasi ini adalah sebuah tantangan," ujar Rektor IKJ, Seno Gumira Adjidarma, di Jakarta, Senin (24/6).
Seno menambahkan tema itu diambil sebagai satu upaya persiapan bagi civitas akademi di IKJ untuk terus menghadapi jejak birokrasi yang lebih baik. Menurut dia, seniman harus berani menghadapi apa saja, termasuk birokrasi. Apalagi sebagai seniman yang juga pengajar, lanjut dia, acapkali dibebani dengan berbagai tugas tambahan di luar berkesenian.
"Orang sering membedakan birokrasi adalah birokrasi, seni adalah seni padahal tidak. Kita belum terbiasa, karena birokrasi itu sama pentingnya dengan seni."
Seno juga meminta agar seniman tidak alergi dengan seni. Misalnya perguruan tinggi seni, maka birokrasi itu penting maka mau tidak mau harus berurusan dengan birokrasi.
Dekan FSR IKJ, Indah Tjahjawulan mengatakan seniman pengajar pada pameran ini datang dari latar jurusan seni rupa yang beragam. Mulai dari seni murni, kriya, desain mode, desain interior dan desain komunikasi visual.
"Para seniman pengajar ini menggunakan ragam media dan tema berkarya yang beragam sesuai dengan bidang masing-masing. Ini sekaligus bentuk tanggung jawab kepada publik dan tentu saja mahasiswa sendiri," kata Indah.
Salah satu staf pengajar Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta jurusan Desain,Cecil Mariani, mengatakan pihaknya telah merangkai keseluruhan gambaran pameran sebagai satu ungkapan optimistis. Cecil menyebut kondisi seni dalam birokrasi yang dijalani tidak hanya oleh dosen IKJ tapi juga guru seni di seluruh Indonesia, sebagai langgam tersendiri.
"Seniman yang mengajar, guru seni maupun dosen seni IKJ memiliki kondisi dan langgam yang khas dalam proses pemikiran dan berkarya. Langgam ini hadir dari sosialitas almamater para pengajar, peran kerja antara mengajar dan berkarya. Langgam ini hadir pula dari praktek yang bersinggungan di ruang ambang antara pengetahuan estetik yang menubuh, serta dari sensibilitas tanggung jawab terhadap pendidikan dan produksi pengetahuan masyarakat," ujarnya. Ant/S-1
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Arsenal Berambisi Lanjutkan Tren Kemenangan di Boxing Day
- 2 Gerak Cepat, Pemkot Surabaya Gunakan Truk Tangki Sedot Banjir
- 3 Harus Realistis, Tunda Tarif PPN 12%
- 4 Begini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Monas pada Senin Malam
- 5 Siap Tayang 9 Januari 2025, Film “Ketindihan” Hadirkan Mitos Jin Pengganggu Tidur
Berita Terkini
- Tingkatkan Kemampuan Prajurit, KRI Beladau-643 Latihan Peperangan Antiudara di perairan Kepri
- Ini Klasemen Liga Italia: Genoa dan Parma Bergerak Naik
- Lanjutan Laga Liga Italia, Genoa Taklukkan Empoli dan Parma Kandaskan Monza
- Polisi Tangkap Remaja Bersenjata Tajam yang Hendak Tawuran di Grogol Petamburan
- Dampak Pergerakan Tanah, Bupati Sukabumi Percepat Proses Relokasi 121 Warga Kampung Jayamekar