Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Dorong Masyarakat Beralih Gunakan LRT Sumsel, Kemenhub Siap Perbanyak Angkutan Feeder

Foto : Istimewa

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau LRT Sumsel dan Angkot Feeder di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (20/2).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya meningkatkan jumlah penumpang (ridership) angkutan massal di kota Palembang, seperti Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (LRT Sumsel).

"LRT ini harus banyak angkutan feedernya. Sejauh ini kolaborasi antara Kemenhub dengan Pemerintah Kota Palembang untuk menyediakan angkutan feeder ini sudah cukup baik. Ke depan kita akan menggandeng pihak swasta," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam keterangan tertulisnya saat meninjau LRT Sumsel dan Angkot Feeder di Palembang, Sumsel, Senin (20/2).

Dia juga mengungkapkan, salah satu perusahaan perbankan nasional telah menyatakan akan berpartisipasi untuk menyediakan layanan angkutan feeder LRT Sumsel.Yang akan datang ada sumbangan dari Bank Mandiri.

Melalui program CSR-nya, mereka akan memberikan angkutan feeder, tetapi bentuknya unik seperti angkutan feeder Jeepney yang ada di kota Manila, Filipina.

Lebih lanjut, Budi menginginkan angkutan feeder ini memiliki keunikan, sehingga dapat menjadi ikon baru kota Palembang yang menarik perhatian masyarakat. Di mana Palembang sudah terkenal dengan makananya yang enak, dan sekarang semua pihak harus membuat angkutan feeder yang unik agar dapat memberikan pengalaman (experience) yang berkesan bagi masyarakat di Palembang maupun pendatang.

"Kami berharap, dalam waktu 6 bulan ke depan, penambahan layanan angkutan feeder yang unik di kota Palembang sudah bisa diimplementasikan dan diharapkan semakin meningkatkan minat masyarakat di kota Palembang dan sekitarnya, untuk menggunakan angkutan massal," katanya.

Sebagaimana disampaikan Presiden RI Joko Widodo, Pemerintah berkomitmen untuk mengutamakan penggunaan Angkutan massal di kawasan perkotaan, seperti halnya di kota Palembang. Untuk itu, pengembangan angkutan massal seperti LRT Sumsel yang merupakan LRT pertama yang ada di Indonesia, harus terus dilakukan.

Kota Palembang menjadi salah satu kota percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan, karena memiliki layanan angkutan massal yang cukup lengkap mulai dari bus, LRT, angkot, sampai ke angkutan sungai dan danau, yang saling terhubung.

"Sejak diluncurkan pada 2018, perkembangan LRT Sumsel luar biasa. Pada 2019, penumpangnya mencapai 2,6 juta orang. Sempat menurun pada 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19 hanya 1,5 juta penumpang. Kemudian, pada 2022 melonjak menjadi 3 juta lebih. Pada 2023, kita harapkan naik signifikan menjadi 4 juta orang per tahun," kata Budi.

Saat ini jumlah angkutan feeder LRT Sumsel (Angkot Feeder Musi Emas) yang telah beroperasi sebanyak 51 unit, yang tersebar di tujuh rute dan beroperasi mulai pagi hingga malam hari dari pukul 05.00 WIB - 19.16 WIB.

Angkutan feeder saat ini memilik tujuh rute perjalanan yakni koridor 1 (Talang Kelapa - Talang Buruk) dan koridor 2 (Asrama Haji - Sematang Borang) Koridor 3 (Asrama Haji - Talang Betutu), Koridor 4 (Stasiun Polrestabes - Perumahan OPI), Koridor 5 (Stasiun DJKA - Tegal Binangun), Koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan), dan Koridor 7 (Bukit - Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya).

Dalam tinjauannya, Budi menaiki LRT Palembang dari Stasiun Bandara menuju Stasiun Bumi Sriwijaya, dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan naik angkot feeder Musi Emas menuju halte terakhir, yakni halte SMA Negeri 10.

Dalam perjalanannya, Menhub juga berbincang dengan sejumlah penumpang. Salah satu penumpang bernama Yusuf yang berasal dari Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel mengatakan, datang dari jauh untuk menjajal LRT Palembang bersama keluarganya. "Saya belum pernah naik LRT jadi ingin mencoba bersama anak-anak. Naik LRT enak, bersih, bebas macet dan on time," katanya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top