Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Rizal Edy Halim, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional

Dorong Konsumen untuk Pemulihan Ekonomi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penduduk Indonesia yang berjumlah 270,2 juta jiwa bagi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) merupakan konsumen. Kondisi bangsa Indonesia yang tengah berupaya untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi virus Covid-19, menjadikan BPKN menjadi salah satu garda terdepan karena peran konsumen sangat penting.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang peran dan kebijakan serta langkah-langkah BPKN RI sebagai badan yang menempatkan penduduk Indonesia sebagai konsumen yang harus dilindungi dan harapan ke masyarakat Indonesia seiring dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, wartawan Koran Jakarta, Fredrikus Sabini, berkesempatan untuk mewancarai Ketua BPKN RI, Rizal Edy Salim, dalam beberapa kesempatan. Berikut petikan wawancaranya.

Kita memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas) pada 20 April lalu. Apa yang mau disampaikan dan siapa sajakah yang disebut konsumen oleh BPKN RI?

Harkonas merupakan momentum yang sangat tepat untuk memulihkan ekonomi bangsa. Seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 270,2 juta jiwa adalah konsumen. Oleh sebab itu, dalam pemulihan ekonomi di Indonesia, peran konsumen sangat penting disebabkan konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 58,9 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Nasional. Artinya, lebih dari 50 persen PDB nasional berasal dari konsumsi rumah tangga yang dilakukan oleh konsumen dalam negeri.

Ekonomi global diprediksi tumbuh di kisaran 4,2 persen hingga 5,2 persen. Pemerintah menargetkan ekonomi pada 2021 akan tumbuh 4,5 persen hingga 5,5 persen. Menko Perekonomian menargetkan ekonomi akan bertumbuh positif menuju angka 1,6 persen sampai 2,1 persen di kuartal pertama tahun ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan mendorong komponen konsumsi rumah tangga untuk tumbuh 1,8 persen, komponen pengeluaran pemerintah tumbuh sebesar 4 persen hingga 5 persen, dan meningkatkan komponen investasi serta ekspor. Perbaikan kondisi ini juga ditopang oleh pendistribusian vaksin yang diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian yang sempat terhambat dampak pandemi Covid-19.

Harkonas adalah hajatnya para konsumen di Indonesia. BPKN RI mendukung upaya pemerintah mengampanyekan bangga dengan buatan Indonesia, serta meningkatkan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global. Sebagai negara berkembang, maka menjaga konsumsi dan pasar di dalam negeri adalah salah satu langkah tepat mendukung pemulihan ekonomi Indonesia, dan juga keterbukaan dan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global juga menjadi keharusan. Beberapa hal tersebut penting dilakukan agar Indonesia siap berpacu dalam perdagangan dunia, terutama dalam menghadapi ketidakpastian yang diakibatkan pandemi Covid-19.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top