![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Domba Bisa Jadi Alternatif Ternak Pasca-Wabah PMK
Peternak dapat mempertimbangkan beberapa indikator seperti daya tahan hewan yang dipilih, biosecurity kandang dan vaksinasi.
Foto: IstimewaSURABAYA - Walau kasus Penyakit kuku dan mulut (PMK) mulai melandai, sebagian peternak masih ragu dalam memulai kembali usaha budidaya ternaknya. Untuk itu, Pakar Peternakan dari Universitas Airlangga, Emy Koestanti Sabdoningrum, baru-baru ini menjelaskan, domba dapat menjadi alternatif hewan ternak pasca wabah karena telah terbukti tidak mengalami gejala PMK separah hewan kuku belah lainnya.
"Domba memiliki daya tahan tubuh lebih kuat dari sapi. Karena seperti yang dapat dilihat dampak PMK paling parah ada pada sapi," ungkapnya.
Menurut Emy, domba juga dapat masuk kategori sebagai hewan yang produktif. Selain sebagai penghasil bulu wol, domba dapat bermanfaat untuk dikembangkan, baik daging maupun hasil kotorannya.
Perhatikan Biosecurity
Dia menuturkan, perlu ada tindakan pencegahan dalam mengurangi risiko penularan penyakit menular lewat pengendalian biosecurity. Pengendalian paling utama adalah lewat pembatasan lalu lintas bagi manusia dan hewan yang masuk ke kandang. Hewan baru harus melewati karantina terpisah dari kandang utama.
"Lakukan pembatasan lalu lintas ternak, hanya yang dapat masuk kedalam kandang adalah anak kandang," tuturnya
Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Unair tersebut mengatakan, dapat dilakukan pemagaran kandang untuk mencegah ada orang lain yang berpotensi membawa carier virus sehingga dapat menginfeksi ternak pada kandang. Selain itu, kebersihan kandang sangat penting dalam menjaga kesehatan ternak. Karena, kandang yang kotor dan lembab dapat menjadi sarang penyakit ternak.
Vaksinasi PMK
Dalam mengurangi potensi infeksi PMK pada masa yang akan datang. Vaksinasi penyakit mulut dan kuku mutlak wajib dilakukan kepada ternak yang dimiliki. Emy mengatakan, m vaksinasi dapat dilakukan pada domba yang sedang bunting dan anakan pada umur sapih.
"Vaksinasi dilakukan pada domba yang sedang bunting dan anakan pada umur sapih. Untuk yang baru lahir akan terbentuk antibodi dari vaksinasi induk yang bunting," katanya.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah BanjarmasinÂ
- 3 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 4 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 5 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
Berita Terkini
-
Keren, Sembilan Bandara InJourney Airports Raih Penghargaan ACI
-
Donald Trump: Warga Palestina Tidak Punya Hak untuk Kembali ke Gaza
-
BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris Penatua HKBP Immanuel Kandang Roda
-
Gila, Feyenoord Pecat Brian Priske Jelang Laga Kontra AC Milan
-
Debut Luka Doncic Gemilang, Lakers Gilas Jazz