DNA dan Bahasa Orang dari Lembah Sungai Barito
Tidak bisa dipungkiri Madagaskar pernah memiliki hubungan erat dengan Indonesia.
Tidak bisa dipungkiri Madagaskar pernah memiliki hubungan erat dengan Indonesia. Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society pada 2012, pulau ini pertama kali dijelajahi oleh sekelompok kecil orang Indonesia yang melintasi Samudra Hindia sekitar 1.200 tahun yang lalu.
Penelitian berdasarkan studi DNA tersebut, yang menambah bukti-bukti yang menunjukkan bahwa orang Indonesia menjadi yang pertama sampai ke wilayah ini, bukan orang Afrika. Berdasarkan analisis DNA mitokondria dari 266 orang Madagaskar dan 2.745 perempuan Indonesia, mereka memiliki kesamaan.
DNA mitokondria diturunkan dari generasi ke generasi melalui ibu dan biasanya digunakan untuk menentukan asal usul genetik. Dari studi ini menyimpulkan bahwa sekitar 30 perempuan Indonesia dan jumlah laki-laki yang tidak diketahui jumlahnya, membentuk populasi manusia di Madagaskar.
Di wilayah pesisir Madagaskar, populasinya memang didominasi oleh masyarakat keturunan Afrika, namun di dataran tinggi, penduduknya lebih banyak merupakan keturunan Indonesia, ketimbang dari benua Afrika yang berada di dekatnya. Setelah itu etnis lain Arab datang belakangan, sehingga berkontribusi terhadap kekayaan keragaman budaya Madagaskar saat ini.
Hasilnya ini memang tidak terlalu mengejutkan. Kelompok etnis yang dominan di Madagaskar memiliki kemiripan fisik dengan masyarakat Indonesia modern dan menggunakan bahasa yang paling mirip dengan bahasa Ma'anyan yang digunakan di lembah Sungai Barito di Kalimantan, Indonesia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya