Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Covid-19 I Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS Turun Jadi 62 Persen

DKI Waspadai Ancaman Delta Plus

Foto : ANTARA/M Risyal Hidayat

Warga bersepeda di kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara, Selasa (27/7/2021). Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, pasien sembuh dari COVID-19 mencapai rekor 47.128 orang dari sehari sebelumnya 40.374 orang, sehingga menembus angka 2.596.820 kasus kesembuhan.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta semua pihak untuk mewaspadai ancaman varian baru Covid-19, Delta Plus di tengah menurunnya kasus positif di Ibu Kota.

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengantisipasi dengan perkembangan virus baru Covid-19 yang masuk Indonesia. Namun, belum diketahui tingkat kebahayaan varian baru virus dengan nama Delta plus atau B.1.617.2.1 ini, mengingat masih dalam penelitian.
"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada pilihan bagi kita semua selain berada di rumah. Laksanakan prokes (protokol kesehatan) varian ini kan berkembang terus, akan ada terus jadi yang paling betul tetap berada di rumah," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (30/7).
Riza mengatakan sampai sampai pada waktunya benar-benar diperbolehkan berada di luar rumah dan tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Adanya aturan dimasa PPKM Level 4 tidak lain sebagai bentuk ikhtiar pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19.
"Seperti membatasi makan di warung maksimal hanya 20 menit, haruslah ditaati. Sekalipun diperbolehkan makan di warung, kami minta sebaiknya di rumah masing-masing atau ditempat kerja masing-masing bagi yang diperkenankan bekerja," paparnya.
Seperti diketahui, virus tersebut secara umum tidak jauh berbeda dengan varian Delta yang ditemukan pertama kali di India. Lembaga Eijkman masih belum memiliki cukup bukti untuk menyimpulkan apakah varian Delta plus itu lebih mematikan daripada varian Delta sebelumnya.
Korona varian delta plus juga dikenal dengan sebutan B.1.617.2.1 atau AY.1. Meski belum bisa dibuktikan lebih jauh, varian ini disebut-sebut memiliki kemampuan penularan yang cukup tinggi.
Varian ini bahkan memiliki mutasi tambahan, yakni K417N. Eijkman menyebut varian Delta Plus atau B.1.617.2.1 atau AY.1 ditemukan di Jambi dan Mamuju.

Lapor RT
Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria meminta kepada warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman mandiri) di rumah agar melapor kepada Satuan Tugas Covid-19 termasuk kepada RT. "Jadi kami minta perlu ada keterbukaan, transparansi setiap warga yang terpapar virus corona untuk melaporkan apa adanya, situasi dan kondisinya," kata Ahmad Riza Patria.
Dengan begitu, lanjut dia, maka pemantauan dan bantuan akan mudah dilakukan oleh petugas pemerintahan melalui RT setempat. Ia mengakui sulit mengawasi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah sendiri, apalagi jika warga tersebut menyembunyikan kondisi kesehatannya saat terjangkit Covid-19.
"Kalau di rumah masing-masing itu lebih sulit kami melakukan pengawasan sekalipun kami sudah berkoordinasi dengan Puskesmas, RT, Satgas dan anggota keluarga namun itu sangat tergantung dengan orang tersebut," imbuhnya.
Hingga saat ini, di DKI Jakarta terdapat 184 lokasi isolasi dengan total seluruhnya bisa menampung hingga 26.134 orang yang lokasinya ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Nomor 891 Tahun 2021 tentang Penetapan Lokasi Isolasi.
Sebelumnya, laman LaporCovid-19 menyebutkan jumlah kematian warga menjalani isolasi mandiri dan di luar rumah sakit yang ada di DKI Jakarta mencapai 1.161 berdasarkan data pemerintah daerah yang dikumpulkan mulai Juni 2021.
Terkait dengan perkembangan saat ini, menurut Wagub, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) hingga saat ini sejumlah rumah sakit (RS) yang merawat pasien Covid-19 di Ibu Kota turun menjadi 62 persen. "BOR di RS sudah turun jadi 62 persen," kata Riza Patria.
Dia menjelaskan penurunan keterisian tempat tidur tersebut salah satunya disebabkan karena jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta perlahan mulai menurun.
Kasus positif di Jakarta, lanjut dia, mengalami tren menurun meski tes usap berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) masing tinggi yakni 20 kali lipat dari standar organisasi kesehatan dunia (WHO).
Selain BOR, lanjut dia, tingkat keterisian tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) di 140 rumah sakit Jakarta juga sudah turun jadi 84 persen. jon/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top