DKI Undang Investor Jaringan Terpadu

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengundang swasta untuk berinvestasi proyek Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) Jakarta Utara karena belum terakomodasi penataan kabel udara. Undangan ini disampaikan Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, Rabu (25/1).

"Silakan kelola Jakarta Utara yang belum tersentuh. Itu bisa melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau investasi murni. Semua silakan terbuka saja," kata Hari. Apabila ada swasta yang mampu dan berminat, dia dapat membuat seleksi calon investor. Mereka harus memenuhi ketentuan persyaratan seperti sanggup menyelesaikan proyek.

Sembari membuka peluang investasi SJUT Jakarta Utara, Hari juga akan melakukan evaluasi terhadap dua Badan UsahaMilik Daerah (BUMD) yang mendapat penugasan penataan kabel udara. Dua BUMD itu PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melalui anak usahanya Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) dan Perumda Sarana Jaya.

Jakpro mendapat tugas SJUT di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sedangkan Sarana Jaya di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. "Nanti dua BUMD ini kami evaluasi. Mana yang kegiatannya bergerak cepat dan mana yang berjalan lambat. Kalau bergerak cepat, nanti kami tambah wilayahnya. Sebaliknya, yang bergerak lambat kami kurangi wilayahnya," ucap Hari.

Dia menjelaskan dua BUMD tersebut mendapat penugasan SJUT dengan panjang sekitar 200 kilometer, sepanjang 115 kilometer di antaranya dikerjakan Jakpro di 32 ruas jalan, kemudian sisanya dikerjakan Sarana Jaya menyangkut 36 ruas jalan. Menurut Hari, sejak 2021-2022, JIP sudah mengerjakan 25 kilometer SJUT, sedangkan Sarana Jaya mencapai sekitar satu kilometer.
Halaman Selanjutnya....