Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

DKI Mesti Jalankan Pembangunan Manusia

Foto : ANTARA/HO-DLH DKI Jakarta

Arsip foto - Area pengeringan sampah lama untuk diproduksi menjadi bahan bakar alternatif (RDF) di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/2/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Untuk menuju kota global, Jakarta tidak cukup hanya membangun infrastruktur, tapi juga harus membangun manusianya. "Kalau masyarakatnya tidak dipersiapkan untukberperilaku layaknyakomunitas global, sama juga bohong," kata Kepala Bidang Sarana Prasarana Kota dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jakarta, Deftrianov yang dipantau Rabu.

Menurutnya, salah satu contoh perlunya membangun manusia untuk menyongsong Jakarta kota global, ketika melihat isu sampah. Dia menjelaskan, setiap hari Jakarta memproduksi sampah lebih dari 8.400 ton. Di mana hampir setengahnya sampah yang mudah terurai. Dia menjelaskan, 80 hingga 90 persen dari sampah mudah terurai tersebut adalahfood waste.

"Bayangkan, lebih dari 40 persen sampah Jakarta adalahfood waste," ujarnya. Jadi, apakah ini berarti orang Jakarta suka jajan, dan makannya tidak dihabiskan? Apakah karena lapar mata, pesan terus? "Nah ini situasi yang harus dipahami bersama," tambah Deftrianov.

Menurutnya, publik perlu lebih bijak dalam memproduksi sampah. Sebab dengan kapasitas saat ini, laju produksi sampah lebih tinggi dari kecepatan pengolahan sampah. Dia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jakarta mengalokasikan dana hingga triliunan rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah hanya untuk menangani sampah. Ini mulai dari biaya personel, bahan bakar, pengangkutan, dan pengolahan.

Selain itu, emisi yang dikeluarkan sampah masuk ke dalam lima besar penghasil emisi Jakarta, selain faktor-faktor seperti transportasi dan manufaktur. Maka, diperlukan kolaborasi lintas sektor guna menangani isu tersebut. Deftrianov juga mengatakan terbuka untuk menerima masukan dari publik mengenai masalah sampah.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top