Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Djokovic Siap Bersaing di Australia Open

Foto : Ryan LIM / AFP

Novak Djokovic

A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Mantan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, telah tiba di Australia Selasa (27/12) waktu setempat, hampir satu tahun setelah petenis asal Serbia itu dideportasi karena menolak divaksin Covid-19.

Juara Australia Open sembilan kali itu awalnya dilarang masuk negara itu selama tiga tahun setelah kalah dalam pertarungan hukum atas status vaksinnya. Australia kemudian mencabut persyaratan bagi pengunjung untuk menunjukkan bukti vaksin Covid.

Pemerintah Australia mengonfirmasi pada November lalu bahwa petenis Serbia yang tidak divaksin itu tidak lagi dilarang. Djokovic telah diberikan visa yang memungkinkannya bermain di Grand Slam pembuka musim yang dimulai bulan depan.

Kepala Eksekutif Tenis Australia Craig Tiley mengatakan dia berharap penggemar lokal akan menerima kembalinya Djokovic. "Kami menyambutnya kembali ke Australia," ujarnya. "Saya pikir saat kami berbicara dia mendarat di Adelaide dan saya pikir dia akan kembali menjadi pemain yang harus dikalahkan," sambungnya.

"Saya sangat percaya pada publik Australia. Saya sangat yakin bahwa para penggemar akan bereaksi seperti yang kami harapkan," tandasnya.

Federasi Tenis Australia mengonfirmasi bahwa Djokovic telah mendarat. Djokovic, yang telah memenangkan 21 gelar Grand Slam, telah dikritik karena perannya yang memicu protes anti-vaksin di kota-kota besar Australia.

Dia dijadwalkan bermain di Adelaide International, mulai hari Minggu. Ajang tersebut menjadi pemanasan bagi Djokovic jelang tampil di Australia Open. "Selama bertahun-tahun saya benar-benar beruntung memulai dengan sangat baik di Australia dan saya suka bermain di sana," ujar petenis nomor lima dunia itu di Dubai pekan lalu setelah mengakhiri 2022 dengan mahkota ATP Tour Finals keenam. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top