Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Djokovic-Nadal Bersaing Rebut Gelar Wimbledon

Foto : afp/NIC BOTHMA

Rafael Nadal dan Novak Djokovic

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Novak Djokovic dan Rafael Nadal memimpin persaingan perburuan gelar di Wimbledon setelah juara delapan kali Roger Federer dan dua pemain top dunia absen. Djokovic mengincar gelar ketujuh di All England Club untuk menyamai Pete Sampras dari Amerika Serikat.

Nadal yang baru saja meraih kemenangan ke-14 Prancis Open dan rekor gelar Grand Slam ke-22 juga berharap melanjutkan catatan bagusnya. Turnamen Grand Slam ketiga musim ini telah terpengaruh gelombang politik bahkan sebelum ajang tersebut dimainkan Senin depan.

Keputusan untuk melarang petenis Russia dan Belarusia ikut serta, berarti tidak ada tempat bagi pemain nomor satu dunia Daniil Medvedev dan peringkat delapan Andrey Rublev. Baik ATP maupun WTA, yang mengelola tur putra dan putri, membalas dengan mengurangi poin peringkat dari turnamen tersebut.

Untuk pertama kalinya sejak debutnya pada 1999 -- meski edisi 2020 dibatalkan karena Covid-19 -- Federer tidak akan tampil. Petenis berusia 40 tahun itu belum pulih dari operasi lutut. Petenis nomor dua dunia asal Jerman Alexander Zverev juga absen. Dia mengalami kerusakan ligamen pergelangan kaki yang serius pada semifinal Prancis Open melawan Nadal.

Namun, Medvedev dan Zverev tidak pernah bersinar di Wimbledon. Mereka tidak pernah berhasil melewati babak keempat. Djokovic dan Nadal, peringkat tiga dan empat dunia, merupakan unggulan teratas. Jika berhasil melaju ke final, keduanya akan berhadapan untuk ke-60 kalinya.

Djokovic, juara pada 2011, 2014, 2015, 2018, 2019 dan 2021, bisa bermain di Grand Slam terakhirnya tahun ini. Penolakannya untuk divaksinasi kemungkinan akan membuatnya tidak bisa bermain di AS Open.

Kekalahan yang menyakitkan di perempat final dari Nadal di Prancis Open yang membuatnya tersingkir sebagai juara bertahan di Paris juga kemungkinan akan memberikan motivasi ekstra. Nadal memenangkan gelar Wimbledon terakhirnya pada tahun 2010 setelah merebut gelar pertamanya dengan kemenangan epik atas Federer dua tahun sebelumnya.

Petenis Spanyol berusia 36 tahun itu tiba di Wimbledon usai meraih gelar di Australia dan Prancis Open. Dia setengah jalan untuk menjadi orang ketiga -- dan pertama sejak Rod Laver pada 1969 -- yang menyapu bersih gelar Grand Slam dalam satu tahun kalender. Meski demikian, penampilan Nadal di Wimbledon tidak terlalu bagus. Dia meraih dua gelar dan tiga kali kalah di final. Dia absen karena cedera pada tahun 2004, 2009, 2016 dan 2021.

Masih ada tanda tanya terkait daya tahannya selama dua pekan di Wimbledon setelah memainkan keseluruhan Prancis Open dengan kaki kirinya yang dibius. "Saya suka Wimbledon," ucap Nadal. "Saya mendapat banyak kesuksesan di sana. Seorang petenis seperti saya selalu siap bermain Wimbledon," sambungnya.

Jika Djokovic atau Nadal tersingkir, maka Matteo Berrettini dari Italia, runner-up dari Djokovic di final tahun lalu, kemungkinan besar akan diuntungkan. Petenis peringkat 11 dunia Berrettini telah memenangkan gelar pada lapangan rumput berturut-turut di Stuttgart dan Queen's.

Peluang Serena

Di bagian wanita, berada di peringkat rendah 1.204 dunia dan tanpa pertandingan tunggal kompetitif dalam 12 bulan, Serena Williams akan bertanding di Wimbledon. Dia menargetkan hasil yang akan menjadi kemenangan terbesarnya. Juara tujuh kali All England Club itu juga akan mengejar gelar Grand Slam ke-24.

Dengan ulang tahunnya ke-41 tiga bulan lagi, Williams belum memainkan pertandingan tunggal dalam tur sejak tertatih-tatih mundur dari Wimbledon sambil menangis di babak pertama melawan Aliaksandra Sasnovich pada 2021. "Saya harap tidak menjadi pemain terakhir yang mengalahkannya di Wimbledon," ujar Sasnovich di Prancis Open, bulan lalu. "Dia adalah juara yang hebat dan saya ingin melihatnya kembali," sambungnya.

Sasnovich mungkin tidak berada di All England Club sebagai orang Russia dilarang ikut serta. Demikian jgua dari Belarusia. Tetapi setidaknya dia telah mendapatkan keinginannya untuk melihat kembalinya Serena William. Laju bintang tenis asal AS itu terhenti dengan 23 gelar Grand Slam sejak memenangkan Australia Open ketujuh pada 2017.

Dia menjadi runner-up di Wimbledon dan AS Open pada 2018 dan 2019. Sejauh ini Serena masih mengejar rekor 24 gelar Grand Slam sepanjang masa yang dimiliki Margaret Court. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top