Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Djokovic "Meramalkan" Kejayaan Saat Umur 7

Foto : Kena Betancur / AFP

Djokovic mengangkat trofi I Novak Djokovic mengangkat trofi setelah mengalahkan Daniil Medvedev pada pertandingan final tunggal putra turnamen tenis AS Terbuka di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York City, Senin (11/9).

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Prestasi spektakuler ditorehkan petenis Serbia, Novak Djokovic, dengan menggenggam 24 juara Grand Slam, termasuk US Open 2023 dengan mengalahkan Daniil Medvedev di final, Senin (11/9), 6-3,7-6 (7/5),6-3. Kemenangan ini juga membalas kekalahannya dari petenis Russia itu di final dua tahun lalu. Selain menggenggam 24 grand slam, dia juga menjadi nomor satu dunia. Uniknya, ini sudah "diramalkan" saat masih 7 tahun.

Djokovic yang berusia 36 tahun menjadi juara putra tertua di New York era terbuka. Dia menyamai rekor sepanjang masa Margaret Court (64 grand slam: tunggal, ganda, campuran) untuk kemenangan terbanyak di Grand Slam. "Saya tidak tahu harus mulai dari mana. Ini jelas sangat berarti," ujar Djokovic yang mengenakan jaket putih bernomor 24 di dadanya saat penyerahan trofi.

Djokovic kenakan kaos "Mamba Forever" setelah juara US Open untuk menghormati sahabatnya pebasket Kobe Bryant

"Sulit untuk dijelaskan. Saya benar-benar mewujudkan impian masa kecil untuk berkompetisi di level tertinggi dalam olahraga ini. Saya tidak pernah membayangkan akan berada di sini dengan 24 gelar Grand Slam," sambungnya. Petenis Serbia ini orang pertama yang memenangkan tiga turnamen Grand Slam dalam satu musim sebanyak empat kali. Gelar US Open kali direbutnya usai kembali menjadi petenis nomor satu dunia.

Kemenangan dalam laga final yang berlangsung di Stadion Arthur Ashe tersebut menambah gelar yang telah diraihnya di Australia Open dan Prancis Open awal tahun ini. Satu-satunya grand slam yang luput diraih adalah Wimbledon karena dikalahkan Carlos Alcaraz Juli lalu.

"Pertama-tama saya ingin bertanya kepada Novak: Apa yang masih kamu lakukan di sini? Ayo," sindir Medvedev yang dikalahkan Djokovic untuk keempat kalinya dalam lima final Grand Slam. Medvedev tidak tahu kapan dia akan memperlambat permaiannya. "Karirku tidak buruk dengan 20 gelar, kamu 24 Grand Slam. Wow," sambungnya.

Medvedev mengalahkan Djokovic dua set langsung di final 2021 untuk mencegah petenis Serbia itu menjadi orang pertama yang memenangkan keempat Grand Slam tahun yang sama, sejak Rod Laver tahun 1969. Djokovic merasa kewalahan saat itu. Tapi kali ini hanya ada sedikit rasa gugup saat dengan cepat mendominasi laga final.

Percaya Diri

Unggulan kedua ini menunjukkan percaya diri yang ditandai service ace berturut-turut. Dia menghukum Medvedev karena melakukan kesalahan ganda dan mematahkan servis untuk memimpin 2-0. Ace ketiga mengonsolidasikan keunggulannya sebelum Medvedev merebut game keempat. Kedua pemain ini saling merebut poin tanpa masalah, sampai Djokovic kembali memberikan tekanan dan menang.

Kemenangan Djokovic kali ini membuatnya unggul dua gelar Grand Slam dari rival beratnya Rafael Nadal di puncak daftar juara. Bagi Djokovic yang berusia 36 tahun, menjadi yang terbaik sangat penting. Dia memiliki kesadaran kuat akan posisinya di sejarah tenis dunia. "Saya ingin mengirimkan pesan kepada setiap anak muda. Saya masih berusia tujuh tahun saat bermimpi bisa menjuarai Wimbledon dan menjadi peringkat satu dunia suatu hari nanti," ujarnya.

Dia bersyukur memiliki kekuatan untuk menciptakan takdir sendiri. Dia mempercayainya dan merasakannya dengan setiap sel di tubuhnya. Berada di saat ini, lupakan masa lalu. Jika Anda menginginkan masa depan yang lebih baik. Djokovic meraih gelar grand slam pertamanya di Australia Open pada 2008. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top