Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Djokovic ke Perempat Final Wimbledon

Foto : afp/Adrian DENNIS

Novak Djokovic

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Juara enam kali, Novak Djokovic, melaju ke perempat final Wimbledon untuk ke-13 kali, Senin (4/7) dini hari WIB. Sementara itu, rivalnya yang belum pulih dari cedera, Roger Federer, mengungkapkan keinginan untuk bermain di All England Club sekali lagi. Unggulan teratas, Djokovic, yang berusaha menyamai catatan Pete Sampras sebagai juara tujuh kali, mengalahkan petenis wildcard asal Belanda, Tim van Rijthoven, 6-2, 4-6, 6-1, 6-2.

"Dia sangat tangguh. Saya belum pernah menghadapinya," ujar Djokovic setelah meraih kemenangan ke-25 beruntun di lapangan rumput. "Dia memiliki servis yang bagus, forehand yang kuat, dan sentuhan bagus," sambungnya. Pada laga sebelumnya, hari Minggu, unggulan kelima, Carlos Alcaraz, yang diharapkan menghadapi Djokovic di babak delapan besar, dikalahkan oleh Jannik Sinner.

Petenis Italia berusia 20 tahun itu meraih kemenangan 6-1, 6-4, 6-7 (8/10), 6-3 untuk bertemu Djokovic. Sinner, yang belum pernah memenangkan pertandingan di lapangan rumput, menjadi petenis pria termuda di babak delapan besar sejak Nick Kyrgios pada 2014. "Carlos adalah lawan yang sangat tangguh dan orang yang baik. Selalu menyenangkan bermain melawannya," ujar Sinner setelah mencapai perempat final Grand Slam untuk ketiga kalinya.

Sinner membutuhkan enam match point untuk memastikan kemenangan. Sementara itu, Alcaraz menyesal karena gagal mengonversi salah satu dari tujuh break point-nya. Untuk pertama kalinya, permainan berlangsung pada hari Minggu di Centre Court. Biasanya itu tidak terjadi dengan pengecualian beberapa kesempatan ketika terjadi hujan.

Laga di Centre Court didahului dengan parade para juara untuk memperingati 100 tahun stadion tersebut. Salah satunya juara delapan kali Federer, yang absen pada turnamen 2022 karena memulihkan usai operasi lutut. Namun, dia menegaskan berencana kembali pada tahun 2023, meskipun saat itu usianya 42 tahun. "Saya harap bisa kembali lagi," ujar pemenang Grand Slam 20 kali itu.

Federer telah absen sejak kekalahan pada perempat final di Wimbledon tahun lalu sebelum menjalani operasi lutut lagi. Petenis Belgia, David Goffin, mengalahkan Frances Tiafoe dari Amerika Serikat dalam pertandingan terlama di Wimbledon tahun ini untuk mencapai perempat final.

Goffin, yang juga mencapai perempat final pada penampilan terakhirnya pada 2019, keluar sebagai pemenang 7-6 (7/3), 5-7, 5-7, 6-4, 7-5 setelah empat jam dan 36 menit di Lapangan 2. Petenis peringkat 58 dunia selanjutnya akan menghadapi petenis Inggris Cameron Norrie yang mencapai perempat final Grand Slam untuk pertama kalinya, mengalahkan Tommy Paul 6-4, 7-5, 6-4.

Jabeur di Jalur

Setelah unggulan teratas putri, Iga Swiatek, tersingkir, Sabtu, petenis peringkat dua dunia, Ons Jabeur, tetap berada di jalurnya untuk meraih gelar Grand Slam perdananya. Petenis Tunisia itu lolos ke babak delapan besar untuk kedua berturut-turut. Dia mengalahkan Elise Mertens dari Belgia 7-6 (11/9), 6-4.

Jabeur, yang akan menghadapi Marie Bouzkova untuk memperebutkan tempat semifinal, ingin menjadi pelopor bagi para petenis Arab dan Afrika. "Saya berharap benar-benar dapat memberikan pesan itu kepada generasi muda, tidak hanya dari negara saya tetapi benua Afrika," ujarnya.

Bouzkova, peringkat 66 dunia dari Ceska, menyingkirkan Caroline Garcia dari Prancis 7-5, 6-2. Ibu dua anak, Tatjana Maria, juga lolos ke perempat final Grand Slam pertamanya, 15 tahun setelah debutnya. Petenis berusia 34 tahun itu mengalahkan mantan juara Prancis Open, Jelena Ostapenko, 5-7, 7-5, 7-5. "Itu membuat saya sangat bangga menjadi seorang ibu. Itu hal terbaik di dunia," ujar Maria.

Dia akan menghadapi sesama petenis Jerman, Jule Niemeier, untuk memperebutkan satu tempat di semifinal setelah petenis nomor 97 dunia itu mengalahkan Heather Watson 6-2, 6-4. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top