Djokovic di Jalur Menuju GOAT

PARIS - Novak Djokovic menorehkan sejarah luar biasa ketika merebut gelar Grand Slam ke-23. Ini memecahkan rekor dan memperkuat peluang Djokovic untuk dinobatkan sebagai pemain terhebat sepanjang masa (GOAT). Petenis Serbia berusia 36 tahun itu mengatasi perlawanan Casper Ruud asal Norwegia untuk meraih kemenangan 7-6 (7/1), 6-3, 7-5, Senin (12/6) dini hari WIB.

Hasil ini membuatnya memenangkan gelar French Open ketiga dan mengungguli Rafael Nadal. Kedua petenis itu untuk beberapa waktu memiliki koleksi sama, 22 gelar Grand Slam. "Menang ke-23 merupakan perasaan luar biasa. Saya sangat bersyukur diberkati bisa berdiri di sini dengan begitu banyak pencapaian luar biasa," ujar Djokovic.

Kemenangan untuk ketiga kalinya di Paris, setelah 2016 dan 2021, menambah 10 gelar Australia Open Djokovic, tujuh Wimbledon dan tiga AS Open. "Bukan kebetulan gelar Grand Slam ke-23 bisa saya raih di sini karena ini paling sulit. Saya sangat emosional dan sangat bangga," jelasnya. Djokovic adalah orang pertama memenangkan keempat gelar utama setidaknya tiga kali.

Dia sekali lagi setengah jalan menuju menyapu bersih gelar Grand Slam dalam satu tahun kalender pertama sejak Rod Laver tahun 1969. Ketika ditanya apakah bisa memenangkan Grand Slam ke-24 dan ke-25, Djokovic menjawab, "Kenapa tidak. Saya merasa baik tahun ini dan memenangkan dua Grand Slam: Melbourne dan Roland Garros. Jadi kenapa tidak? Saya sangat termotivasi, sangat terinspirasi untuk terus mengukir sejarah."

Hanya Margaret Court dan Serena Williams petenis putri yang berhasil meraih 23 gelar Grand Slam. Pencapaian 24 poin sepanjang masa Court menjadi target Djokovic di Wimbledon bulan depan. "Saya akan berusaha memenangkan Wimbledon lagi. Saya telah memenangkan empat Wimbledon terakhir," ujar Djokovic.
Halaman Selanjutnya....