Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Djokovic Berambisi Rebut Golden Grand Slam

Foto : Adrian DENNIS/AFP

Novak Djokovic

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, memastikan bakal tampil di Olimpiade Tokyo. Tampil pada ajang multievent terbesar di dunia itu akan memberinya kesempatan untuk meraih Golden Slam kali pertama oleh petenis pria.

"Saya memesan penerbangan saya ke Tokyo dan dengan bangga akan bergabung dengan #TeamSerbia untuk Olimpiade," cuit Djokovic dalam bahasa Inggris, Kamis (15/6) waktu setempat.

"Dengan sangat bangga saya berkemas untuk berangkat ke Tokyo dan bergabung dengan tim nasional kami dalam memperebutkan medali paling cemerlang di arena Olimpiade," sambungnya kemudian men-tweet dalam bahasa Serbia.

"Bagi saya bermain untuk Serbia selalu merupakan kegembiraan dan motivasi khusus, saya akan memberikan yang terbaik untuk membuat kita semua bahagia. Ayo pergi," tandasnya.

Petenis berusia 34 tahun itu telah memenangkan gelar Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon tahun ini. Dia membutuhkan emas Olimpiade dan kemudian AS Terbuka untuk menjadi orang pertama yang merebut Golden Grand Slam.

Golden Slam hanya pernah dicapai sekali di bagian putri ketika Steffi Graf menyapu bersih empat gelar Grand Slam dan medali emas Olimpiade di Seoul pada tahun 1988.

Langkah Djokovic menuju emas potensial di Tokyo telah dipermudah oleh keputusan duo rivalnya, Roger Federer dan Rafael Nadal, yang telah memastikan absen di ajang multievent tersebut. Juara bertahan AS Terbuka Dominic Thiem juga absen.

Djokovic memenangkan medali perunggu di nomor tunggal pada Olimpiade 2008 di Beijing. Dia dikalahkan oleh Nadal di semifinal sebelum mengalahkan James Blake dari Amerika Serikat untuk meraih tempat ketiga.

Di London pada 2012, dia membawa bendera Serbia pada upacara pembukaan tetapi sekali lagi kalah pada semifinal di tangan Andy Murray. Dia juga dikalahkan oleh Juan Martin del Potro dalam pertandingan perebutan medali perunggu. Del Potro juga mengalahkannya pada babak pertama di Rio empat tahun kemudian.

Pengumuman Djokovic pada hari Kamis datang hanya empat hari setelah dia meragukan partisipasinya di Olimpiade. Usai mengalahkan Matteo Berrettini untuk meraih gelar Wimbledon keenam dan mahkota Grand Slam ke-20 sepanjang kariernya pada hari Minggu lalu, Djokovic mengatakan hanya "50-50" peluangnya berpartisipasi di olimpiade.

"Seperti yang saya katakan, rencana saya adalah selalu pergi ke Olimpiade. Tapi sekarang saya sedikit terpecah. Ini seperti 50-50 karena apa yang saya dengar dalam beberapa hari terakhir," ujar Djokovic.

Petenis Serbia itu selalu bersikeras dia akan berpikir dua kali jika protokol Covid-19 di Jepang menjadi terlalu ketat dan penonton dilarang hadir di stadion.

Tanpa Penonton

Semua venue di Olimpiade, yang dimulai pada 23 Juli, akan ditutup untuk penonton karena otoritas Jepang berupaya membatasi risiko Covid-19. Pengunjung asing dilarang seperti halnya anggota keluarga yang mengunjungi atlet.

"Itu benar-benar mengecewakan untuk didengar. Saya juga mendengar bahwa akan ada banyak pembatasan di wisma atlet," ucap Djokovic.

"Mungkin Anda tidak akan bisa melihat atlet lain tampil secara langsung. Saya bahkan tidak bisa memiliki staf yang merupakan bagian sangat penting dari tim saya. Saya terbatas dengan jumlah orang yang dapat saya bawa di tim saya juga. Saya harus memikirkannya," sambungnya.

Pertandingan tenis Olimpiade juga tanpa penampilan Serena Williams, Victoria Azarenka, Angelique Kerber, dan Bianca Andreescu yang semuanya merupakan peraih medali emas di bagian putri.

Petenis yang absen lainnya dari bagian putra termasuk Dan Evans, petenis Australia Nick Kyrgios, David Goffin dari Belgia, dan duo petenis Kanada Milos Raonic serta Vasek Pospisil. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top