Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
HUT Kemerdekaan l Warga Negara Asing di Jalan Jaksa Ikut Lomba Kemerdekaan

Djarot: Waspada Terhadap Infiltrasi Budaya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kemerdekaan bukanlah kebebasan tanpa batas, melainkan jembatan untuk menuju masyarakat dan bangsa yang lebih beradab.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau bangsa Indonesia agar dapat waspada terhadap infiltrasi dan produk budaya yang tidak sesuai denagn nilai luhur budaya Indonesia.

Djarot menekankan agar masyarakat bisa menangkal segala ancaman dan cara yang dilakukan bangsa lain untuk merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita harus waspada terhadap infiltrasi segala ideologi, produk dan budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia," kata Djarot saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Kamis (17/8).

Djarot menegaskan kemerdekaan bukanlah kebebasan tanpa batas, melainkan jembatan untuk menuju masyarakat dan bangsa yang lebih beradab.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar segala perbedaan baik secara geografis maupun historis, sosial, etnis maupun agama, harus disikapi dengan pikiran dan hati yang jernih serta bijak dan menjaga keberagaman tersebut sebagai saudara sebangsa dan se- Tanah Air dalam ikatan NKRI dan ideologi Pancasila.

Sesuai dengan tema nasional dalam Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 yakni Indonesia Kerja Bersama, Djarot meminta warga DKI Jakarta punya nurani untuk membangun dan mengisi kemerdekaan dengan kerja nyata, profesional serta jujur.

Ia juga megimbau agar tidak menyakiti Indonesia dengan perilaku yang tidak terpuji setelah puluhan ribu nyawa dikorbankan untuk memerdekakan bangsa Indonesia. "Jangan sakiti Indonesia dengan perilaku tidak terpuji kita. Kita merdeka mengorbankan puluhan ribu nyawa, harta beda dari para pendiri bangsa ini," ungkapnya.

Aktivitas Jalan Jaksa

Sementara itu, sejumlah warga negara asing (WNA) turut serta memeriahkan aneka lomba dalam rangkaian merayakan Dirgahayu Republik Indonesia. Saya ikut lomba karena dari Jakarta," canda Dave salah warga asal Prancis yang ikut lomba kategori pecah balon di Jalan Jaksa pada waktu yang sama.

Selain Dave, Pasqal turis asal Jerman juga turut memeriahkan lomba pecah balon tersebut. Menurutnya perlombaan seperti ini sangatlah menarik, sebab dapat menghibur peserta maupun penonton yang menyaksikan.

Pasqal tidaklah terlalu mempermasalahkan tentang kompetisi, sebab hal yang terpenting adalah dapat menjadi hiburan yang sederhana bagi masyarakat, apalagi dirayakan tepat di acara Dirgahayu Republik Indonesia.

Selain lomba pecah balon, tersaji juga lomba memasukkan paku ke dalam botol, rias wajah, makan kerupuk dan lainnya.

Untuk kategori wanita diikuti pula WNA asal Prancis bernama Louisa dan Louise. Masyarakat terhibur dengan sajian tersebut, sebab selain mengikuti lomba dengan semangat, para warga asing tersebut melaksanakan jalannya lomba dengan santai dan menghibur.

Diiringi musik, mereka sempat menari-nari Dedi tengah jalannya lomba, dengan mata tertutup. Masyarakat seolah berupaya berteriak memberikan arahan kepada mereka dengan bahasa Inggris sekenanya, sehingga memunculkan kejadian lucu tersendiri.

Selain lomba-lomba di jalan Jaksa, Jakarta, panitia juga menggelar pameran karya seni lukis dan mural. Kritik sosial menjadi tema mural kali ini. Sejumlah pelukis berjejer memamerkan serta menggambar di sepanjang jalan Jaksa.

Guna melancarkan acara tersebut, sepanjang Jalan Jaksa ditutup sementara, agar tidak dapat dilintasi para pengendara mobil maupun motor. Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top