Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ditopang Data Inflasi

Foto : S.d 1 Okt
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Terjaganya laju inflasi memberi harapan perbaikan bagi fundamental ekonomi dalam negeri. Situasi itu direspons positif pelaku pasar sehingga menjadi momentum bagi rupiah bergerak ke level penguatan.

Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (1/10) sore, menguat 17 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.879 rupiah per dollar AS.


"Data inflasi yang terjaga menjadi salah satu faktor yang menopang pergerakan mata uang rupiah," kata Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, kemarin.


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2018 terjadi deflasi sebesar 0,18 persen. Dengan demikian, maka tingkat inflasi tahun kalender Januari-September 2018 sebesar 1,94 persen, dan inflasi tahun ke tahun (yoy) mencapai 2,88 persen.


Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan sentimen positif lainnya datang dari harga minyak mentah sekitar 73 dollar AS per barel.

Kenaikan itu berdampak pada harga komoditas lainnya dan berdampak pada mata uang domestik. "Komoditas merupakan salah satu ekspor bagi Indonesia," katanya.


Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude menguat 0,33 persen menjadi ke posisi 73,49 dollar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude naik 0,51 persen ke posisi 83,24 dollar AS per barel. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top