Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penyaluran BBM

Distribusi Solar Subsidi ke Nelayan Bocor

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penyelewengan solar subsidi untuk nelayan masih menjadi masalah serius. Situasi ini menghambat perbaikan ekonomi nelayan. Padahal potensi perikanan nasional sangatlah berlimpah, namun tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan nelayan karena besarnya ongkos melaut.

Pengamat Maritim Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menjelaskan ada beberapa masalah dihadapi nelayan Indonesia, terutama persoalan ketersediaan bahan bakar solar subsidi. "Karena patut diduga masih ada pemanfaatan solar oleh para pihak yang seharusnya tidak berhak," tegasnya pada Koran Jakarta, Senin (5/9).

Selain masalah stok, disparitas harga solar subsidi dan nonsubsidi pun ikut mempengaruhi perhitungan biaya melaut para nelayan. Padahal, pemerintah telah menetapkan harga solar subsidi pada kisaran 12.000 rupiah. Tetapi di lapangan, para nelayan membeli solar dengan harga berkisar 14.000-16.000 rupiah per liternya.

Dia menjelaskan potensi budi daya perikanan pantai dan laut sangat bisa dikembangkan menjadi menjadi sentral pariwisata bahari. Namun, dengan kekayaan sumber daya kelautan yang melimpah itu, ternyata belum sepenuhnya bisa mengangkat nasib nelayan Indonesia.

Berdasarkan data terdapat potensi laut Indonesia mencapai 1.700 triliun rupiah. Namun, pemanfaatannya baru sekitar 10 persen. Karena itu, Marcellus mengusulkan agar pemerintah mengadakan kapal-kapal penampung atau kapal pengumpul ke kapal lain yang berdimensi lebih besar (feeder ships to ships) di tengah laut.

Kapal penampung atau pengumpulan ikan ini nantinya juga bisa menyediakan bahan bakar, kebutuhan pokok, fasilitas pendinginan dan kebutuhan air tawar secara regular. Sehingga kapal dapat difungsikan sebagai kapal penampungan hasil tangkapan bagi para nelayan di titik-titik kapal nelayan atau kapal ikan tersebut biasa beroperasi di WPPNRI.

Gerak Cepat

Untuk memenuhi kebutuhan BBM nelayan, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi UKM Teten Masduki bergerak cepat untuk merespons kebutuhan BBM bagi nelayan. Kedua instansi bersama Pertamina meluncurkan Program Solar untuk Koperasi Nelayan.

Erick mengatakan program ini bentuk langkah cepat pemerintah mencari solusi di tengah kebijakan pengurangan subsidi BBM bagi kalangan mampu. Dengan program bertajuk Solar untuk Koperasi Nelayan ini maka diharapkan setiap nelayan mendapatkan harga BBM yang terjangkau.

Baca Juga :
Target Ekspor Meleset

Menurut Erick, program di tujuh lokasi ini adalah pilot project. Jika sukses selama tiga bulan, program ini akan menjadi kebijakan nasional di seluruh Nusantara.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top