Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Insentif Fiskal I Relaksasi Tarif PPnBM Akan Dimulai pada 1 Maret Mendatang

Diskon PPnBM Gerus Penerimaan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Diskon PPnBM dapat menggerus penerimaan negara yang saat ini seret akibat terdampak krisis kesehatan dan ekonomi. Dikhawatirkan, kondisi itu akan memicu peningkatan utang.

JAKARTA - Rencana pemerintah memberikan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor berpotensi memicu polusi akibat peningkatan emisi gas buang. Karenanya. Insentif pajak di sektor otomotif semestinya diberikan untuk kendaraan ramah lingkungan, terutama kendaraan listrik.

Ekonom Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah, Esther Sri Astuti mengatakan tax incentive digunakan untuk meningkatkan efisiensi pasar. Apabila pemerintah ingin mendorong perilaku konsumen yang shifting atau beralih ke mobil produksi lokal, maka memang caranya dengan memberikan tax reduction. Karenanya, harga jual mobilnya menjadi lebih murah, dan konsumen akan membeli Mobil itu.

"Tapi kalau tax reduction itu diberikan ke mobil di bawah 1.500cc, padahal mobil jenis itu ada yang diproduksi asing juga. Jadi, menurut saya, kebijakan tax reduction justru akan meningkatkan kemacetan. Karena orang akan terdorong untuk membeli semua jenis mobil di bawah 1.500cc baik yang lokal maupun yang asing," tegas Esther kepada Koran Jakarta, Jumat (12/2).

Menurutnya, pemerintah seharusnya memberikan tax incentive ke mobil rendah emisi sehingga masyarakat beralih ke mobil dengan bahan bakar renewable energi. Hal itu telah diterapkan di sejumlah negara, termasuk Jepang dan Belanda.

"Tax incentive jangan diobral karena tax ratio Indonesia lebih rendah daripada negara ASEAN lain seperti Singapura dan Malaysia yang hanya berkisar 10 persen. Seharusnya pemerintah bisa generate more income dari pajak atau dari pendapatan nonpajak, daripada rely on pada utang," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top