Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dipicu Sikap "Dovish" The Fed

Foto : S.D 20 FEB
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pergerakan rupiah diperkirakan masih tetap berada di wilayah positif, hari ini (21/2), seiring dengan menguatnya sentimen, baik dari eksternal maupun internal.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (20/2) sore, menguat 59 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.044 rupiah per dollar AS yang dipicu sikap dovish (pelonggaran) bank sentral AS, The Fed.

"The Fed kemungkinan akan membahas tentang menahan untuk kenaikan suku bunga. Bisa saja pada 2019 ekonomi terus melambat sehingga The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim di Jakarta, kemarin.

Dari eksternal lainnya, adanya harapan bahwa Perdana Menteri Inggris Theresa May akan membuat kemajuan dalam mencari perubahan dalam perjanjian Brexit dengan Uni Eropa, menekan dollar AS.

Sementara itu, dari domestik, Bank Indonesia (BI) pada Kamis (21/2) besok diprediksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya atau BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 6 persen. "Kemungkinan besar BI akan mempertahankan suku bunganya karena ekonomi kita stabil, pilpres juga biasa saja. Pasar masih optimistis," kata Ibrahim. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top