Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Dipicu Kenaikan "Yield" Obligasi AS

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks dollar AS menguat kembali atau rebound dari kerugian sehari sebelumnya pada akhir perdagangan Jumat (29/10) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Sabtu (30/10) pagi WIB, setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS naik di tengah berita bahwa ukuran inflasi pilihan Federal Reserve menunjukkan harga-harga terus naik lebih cepat dari target 2,0 persen. Kondisi tersebut berpotensi memicu pelemahan terhadap rupiah, hari ini (1/11).

Volatilitas di pasar valuta asing dan suku bunga meningkat sepekan lalu dipicu tindakan sejumlah bank sentral dan data ekonomi.

"Sumber volatilitas bisa jadi adalah perbedaan antara apa yang dikatakan pasar dan apa yang dikatakan bank-bank sentral," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex, akhir pekan lalu.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik setelah indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti pemerintah - ukuran inflasi pilihan Fed - naik pada tingkat tahunan 4,4 persen pada September, melanjutkan laju inflasi pada tingkat yang tidak terlihat dalam 30 tahun.

Pasar suku bunga AS luar biasa bergejolak karena para pedagang bersiap untuk Federal Reserve menaikkan suku bunga sekitar pertengahan 2022.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top