Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
DISKONTO

Dipicu Kekhawatiran Omicron

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penguatan rupiah terhadap dollar AS pada awal pekan ini diperkirakan bersifat terbatas. Rupiah berpotensi melemah kembali menyusul kecemasan terhadap penyebaran varian baru Covid-19, omicron.

Varian Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika selatan, memicu alarm global, dengan pasar keuangan dilanda aksi jual pada Jumat (26/11) di tengah kekhawatiran bahwa itu akan mengganggu pemulihan ekonomi setelah pandemi dua tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum jelas apakah Omicron, yang telah ditemukan di seluruh dunia, lebih mudah menular daripada varian lain atau apakah menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Indeks dollar AS, yang mengalami penurunan satu hari terbesar sejak Mei pada Jumat (26/11), kembali lebih tinggi dan pada Senin (29/11) pukul 08.21 GMT naik 0,1 persen menjadi 96,326.

Analis mengatakan pasar mata uang kemungkinan akan tetap bergejolak sampai varian baru lebih dipahami. "Hasil kemanjuran vaksin dengan dua minggu ke depan akan menjadi berita utama yang paling penting untuk diwaspadai serta apakah gejalanya berbeda dari varian lain," tulis analis Nomura, Jordan Rochester dalam sebuah catatan kepada klien.

Goldman Sachs mengatakan tidak akan mengubah perkiraan ekonominya berdasarkan varian Omicron sampai kemungkinan dampaknya menjadi lebih jelas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top