Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hasil Penelitian

Diperlukan Solusi Inovatif Hadapi Tantangan Pangan Global

Foto : ISTIMEWA

LILIK SUTIARSO Ketua DTPB FTP UGM - Dengan menghadirkan solusi cerdas dan berkelanjutan, kami berharap dapat berkontribusi secara nyata dalam mengatasi masalah keamanan pangan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Para akdemisi berpendapat diperlukannya solusi yang inovatif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan global, terutama menghadapi dampak geopolitik, keterbatasan lahan, anomali cuaca akibat perubahan iklim yang juga menimbulkan berbagai jenis hama dan penyakit.

Untuk mendapatkan solusi yang inovatif itu maka diperlukan keterlibatan para akademisi yang ahli di bidang pertanian melalui riset dan uji coba yang mereka lakukan sebagaimana yang ditunjukkan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan mengembangkan sarana "Smart Agri Plant Factory".

Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM, Lilik Sutiarso, mengatakan "Smart Agri Plant Factory" bukan sekadar inovasi, namun merupakan revolusi dalam melihat dan mengelola produksi pangan di masa depan.

"Smart Agri Plant Factory" yang diluncurkan pada Jumat (23/2) di DTPB UGM adalah hasil kerja keras dan dedikasi tim multidisiplin yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan peneliti di Smart Agriculture Research.

"Dengan menghadirkan solusi cerdas dan berkelanjutan, kami berharap dapat berkontribusi secara nyata dalam mengatasi masalah keamanan pangan global dan mitigasi perubahan iklim," kata Lilik.

UGM mengembangkan "Smart Agri Plant Factory" sebagai sarana untuk mendukung pertanian yang lebih modern, efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kecerdasan Buatan

Sementara itu, koordinator penelitian di Smart Agriculture Research Andri Prima Nugroho mengatakan fasilitas itu dibangun untuk menjawab kebutuhan solusi pertanian yang inovatif dan adaptif dilengkapi pemanfaatan teknologi tanpa tanah seperti otomatisasi untuk pemberian nutrisi, pengamatan kualitas air dan udara, serta pencahayaan.

"Ini memungkinkan pertanian dilakukan di dalam ruangan, terlindung dari variabilitas cuaca dan tantangan lingkungan eksternal," jelas Andri seperti dikutip dari Antara.

"Smart Agri Plant Factory" yang berada di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM Yogyakarta itu juga dilengkapi fasilitas perkebunan hidroponik dan kecerdasan buatan untuk memperkirakan pertumbuhan tanaman, panen, serta diagnosis kesehatan tanaman sehingga memungkinkan pertumbuhan tanaman dalam lingkungan terkontrol sepenuhnya.

Pengembangan teknologi itu, sebagai wahana riset dan pengembangan teknologi pertanian terkini sebagai alternatif meningkatkan produktivitas tanaman guna memastikan keamanan pangan yang berkelanjutan, mengurangi penggunaan pestisida dan air, serta meminimalkan jejak karbon akibat aktivitas pertanian.

Inovasi tersebut dirancang sebagai solusi atas tantangan global seperti perubahan iklim, keamanan pangan dan kebutuhan akan efisiensi penggunaan lahan. Dengan menggabungkan teknologi canggih dengan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan, "Smart Agri Plant Factory" diharapkan mampu mengubah paradigma produksi pangan menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, modern, dan berkelanjutan.

Melalui inovasi, UGM juga berupaya mewujudkan komitmen untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan di masa depan guna mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top