Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dipengaruhi Sentimen Eksternal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksinya dalam perdagangan tengah pekan ini. Peluang koreksi terbuka jika rupiah melemah akibat dipengaruhi rilis notulensi rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang mengisyaratkan hawkish atau agresif terkait kenaikan suku bunga acuan ke depan.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat investor akan mencermati risalah the Fed. Karenanya, Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (22/11), bergerak di kisaran 6.940-6.970.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/11) sore, ditutup melemah seiring pelaku pasar wait and see risalah Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed. IHSG ditutup melemah 33,10 poin atau 0,47 persen ke posisi 6.961,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,95 poin atau 0,32 persen ke posisi 915,72.

"Bursa Asia bergerak mixed di tengah aksi wait and see para investor menantikan risalah FOMC sebagai pedoman kemana langkah tingkat suku bunga The Fed selanjutnya," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Dari mancanegara, yield US Treasury bertenor 10 tahun menurun 2,9 basis poin (bps) menjadi 4,393 persen, sehingga membuat dollar AS melemah. Di sisi lain, Yen menguat 0,22 persen menjadi 148,03 per dolar AS, menjauh dari level terendah selama satu tahun di level 151,92 yang disentuh pada pekan lalu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top