Dipengaruhi Pelemahan Dollar
JAKARTA - Dollar AS jatuh untuk hari keempat berturutturut terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (3/9) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Sabtu (4/9) pagi WIB, setelah laporan pekerjaan AS yang jauh lebih lemah dari perkiraan kemungkinan akan membuat Federal Reserve tidak bergerak dalam mengurangi langkah-langkah stimulus besar-besarannya. Kondisi tersebut berpotensi menjadi sentimen positif bagi rupiah.
Data penggajian (payrolls) nonpertanian AS meningkat 235.000 pada Agustus, jauh di bawah perkiraan 728.000 pekerjaan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 5,2 persen dari 5,4 persen di bulan sebelumnya.
Indeks dollar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun ke level 91,941, terendah sejak 4 Agustus, dan terakhir turun 0,231 persen pada 92,014. Indeks dollar telah turun sekitar 0,7 persen selama minggu ini.
"Ini menambah perhatian atau fokus pada data Oktober, karena sekarang kami ingin melihat apakah ada tren," kata JB Mackenzie, direktur pelaksana untuk perdagangan berjangka dan valas di TD Ameritrade di Chicago.
Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (5/9) sore, ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.263 rupiah per dollar AS.
Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan, pergerakan rupiah pada pekan ini relatif cukup baik. "Sudah empat hari rupiah ditutup di bawah 14.300 rupiah, baik karena faktor global maupun domestik," ujar Rully.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya