Dinporapar Purbalingga optimistis kunjungan wisata saat Nataru tinggi
Arsip foto - Aktivitas pendaki di Pos Pendakian Gunung Slamet, Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Foto: Koran Jakarta/SujarwadiPurbalingga -- Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga R Budi Setiawan optimistis kunjungan wisata pada masa liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru 2024/2025 di wilayah itu tetap tinggi.
"Kami telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut liburan Nataru sesuai dengan surat edaran dari Kepala Dinporapar Jawa Tengah. Tim dari Polda Jateng juga sudah turun untuk mengecek kesiapan destinasi wisata," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah membentuk tiga tim untuk melakukan pengecekan ke 28 destinasi wisata yang ada di Purbalingga.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pengecekan lapangan, seluruh destinasi wisata di Purbalingga sudah siap menyambut Nataru dengan menyiapkan berbagai standar operasional prosedur yang harus dilaksanakan dalam melayani wisatawan.
"Harapannya tentu ada lonjakan kunjungan wisata di Purbalingga, sehingga target kunjungan wisatawan tahun 2024 yang sebesar 2,5 juta orang dapat terpenuhi karena kurang sedikit lagi, sampai sekarang sudah hampir mendekati 2,4 juta pengunjung," katanya menjelaskan.
Terkait dengan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada masa Nataru, dia mengatakan pihaknya secara kontinu menyosialisasikan surat edaran dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga mengenai kewaspadaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut kepada seluruh pengelola destinasi wisata.
Menurut dia, sosialisasi tersebut juga dilakukan terhadap pengelola destinasi wisata minat khusus terutama pendakian Gunung Slamet.
Ia mengakui kegiatan pendakian Gunung Slamet hingga saat ini masih dibuka meskipun gunung yang berstatus Waspada (Level II) sejak Oktober 2023 itu sempat mengalami peningkatan aktivitas pada akhir November 2024.
"Kemarin saat terjadi peningkatan aktivitas, para pendaki Gunung Slamet langsung turun dan kegiatan pendakian ditutup. Info terakhir sudah aman dan dibuka kembali, tetapi kalau ada peringatan dini, kami langsung sosialisasikan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," kata Budi.
Berdasarkan data yang dirilis Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang berada di wilayah Kabupaten Purbalingga, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Banyumas masih berstatus Waspada atau Level II.
Oleh karena itu, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
Berita Trending
- 1 Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Labuan Bajo
- 2 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- 3 Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food ajang promosi kuliner lokal
- 4 Gelar Graduation Development Program Singapore 2024, MTM Fasilitasi Masa Depan Lebih Baik untuk Pekerja Migran
- 5 Natal Membangun Persaudaraan
Berita Terkini
- Komnas Soroti Peningkatan Kerentanan Perempuan Akibat Krisis Iklim
- ITB Siap Terus Berkolaborasi Majukan Indonesia Lewat Teknologi di Desa
- Shin Tae-yong: Saya Sangat Lelah dan Letih
- Ini Ungkapan Ronaldo Kwateh Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Vietnam
- Guru Besar UI Ingatkan Perlunya Deteksi Dini Cepat Penyakit DBD