Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Jaga Kesehatan I Puskesmas Terus Memperbaiki Pengelolaan Obat

Dinkes Skrining Obat-obat Kedaluwarsa

Foto : Antara/Dokumen
A   A   A   Pengaturan Font

Puskesmas juga melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap apotek-apotek di wilayah kerjanya serta penyuluhan kepada masyarakat.

TANGERANG - Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK) melakukan pemeriksaan ke puskesmas, layanan kesehatan, dan beberapa poli yang menyediakan obat-obat guna mengantisipasi beredarnya obat kedaluwarsa. Informasi ini disampaikan Tim Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Marzuki, Jumat (2/9).
Dia mengatakan fokus kegiatan pemeriksaan yang dilakukan tim mulai dari tenaga farmasi, sarana-prasarana, pelayanan kesehatan, dan pengelolaan obat di beberapa poli yang menyediakan obat-obatan. "Kami memeriksa ketersediaan dan batas kedaluwarsa obat-obatan dan melakukan sampling kesesuaian stok fisik dengan data laporan yang dibuat tenaga farmasi," kata Marzuki.
Menurutnya, kegiatan pemeriksaan fasilitas kesehatan dan poliklinik merupakan agenda rutin yang dilakukan dengan fokus pembinaan dan pengawasan kefarmasian. "Ini agenda rutin yang dilakukan," katanya. Sedangkan Kepala Puskesmas Karang Tengah, Dwi Lestari, menambahkan, pihaknya akan terus memperbaiki sistem pelayanan dan evaluasi. Ini mengacu hasil pemeriksaan yang dilakukan tim Dinas Kesehatan terutama pengelolaan obat-obatan.
"Kami mendapat arahan dari Dinas Kesehatan mengenai tata kelola obat. Kami dapat mengendalikan distribusi obat di puskesmas sesuai dengan ketentuan Dinas Kesehatan," ujar Dwi. Selain itu, dia juga membentuk tim khusus untuk pengecekan mengenai tata kelola obat agar berjalan baik," katanya.
Puskesmas Karang Tengah juga melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap apotek-apotek di wilayah kerjanya serta penyuluhan kepada masyarakat. "Kami juga menerapkan program Gema Cermat yang secara rutin dilakukan apoteker atau asisten apoteker berkunjung ke posyandu," jelas Dwi.

Eliminasi TBC
Sementara itu, Pemerintah Kota Tangerang meluncurkan program Gerakan Bersama Menuju Eliminasi (Ransel ) TBC di dunia pendidikan dengan kegiatan edukasi atau sosialisasi secara massif. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan program Ransel TBC secara serentak diterapkan di sekolah SMP se-Kota Tangerang. Tidak hanya fokus dalam penanganan TBC, namun juga penyakit lain.
Dia ingin Ransel TBC bisa dikembangkan tidak hanya gerakan untuk TBC, tapi juga untuk seluruh penyakit.
Lebih lanjut, Wali Kota Arief menginstruksikan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk bisa optimalkan skrining tidak hanya anak-anak sekolah, tetapi juga para orang tua dan keluarga.
"Kami ingin kota ini sehat, tidak ada yang sakit. Gerakan ini bisa kita mulai dengan skrining. Saya beri target skrining 500 ribu anak-anak, orang tua, dan keluarganya. Para camat, lurah, agar dibantu sosialisasinya," ujarnya.
Arief juga berharap peran aktif para orang tua dan keluarga untuk skrining dengan mengunjungi fasilitas kesehatan.
"Datang saja ke puskesmas terdekat, minta di-skrining agar jika terindikasi TBC bisa diobati. Obatnya gratis dari Pemerintah Kota Tangerang," ujar Arief.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, menjelaskan Ransel TBC menjadi inovasi baru Dinas Kesehatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. Sasaran awal warga sekolah TK/PAUD, sekolah dasar, dan SMP. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top