Dinilai Sudah Tak Kompetitif, Harga Gas Bumi Perlu Dievaluasi
Aris Mulya Azof, Chairman Indonesia Gas Society (kiri) dan Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute (kanan), dalam Media Briefing IPA Convex 2023 “Nilai Tambah Pemanfaat Gas Bumi pada Era Transisi Energi” di Jakarta, Kamis (16/3).
Berdasarkan kajian sejumlah lembaga menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan energi pada sisi volume meskipun secara persentase terlihat turun. Oleh karena itu, perlakuan terhadap industri hulu migas tidak boleh dilakukan serampangan.
"Apakah ada potensi gagal pada pengembangan EBT? Menurut saya hal itu sangat besar kemungkinannya, terkait masalah pembiayaan dan teknis
penyediaannya sendiri. Selain panas bumi, pengembangan EBT sangat bergantung pada cuaca. PLTA bergantung pada debit air. Begitujuga dengan PLTS. Ini alasan mengapa gas bumi menjadi penting untuk diperhatikan," ujar Komaidi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya