Diminta Ikut Wamil Sama Putin, Warga Ramai-ramai Tinggalkan Negaranya: Ini Sikap Pemerintah Rusia
Diperkirakan lebih dari 3.000 kendaraan mengantri untuk melintasi perbatasan Rusia-Georgia
Foto: Foto: Irakli Gedenidze/REUTERKREMLIN - Warga Rusia diberitakan ramai-ramai meninggalkan negaranya lewat perbatasan Georgia menyusul keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan untuk melakukan mobilisasi parsial (wajib militer) ke Ukraina dengan kekuatan pasukan tambahan pada Rabu (21/9).
Menyikapi gelombang eksodus warganya tersebut Kremlin mengatakan, sementara belum ada keputusan yang diambil tentang penutupan perbatasan Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan tidak mengetahui apa-apa tentang penutupan perbatasan Rusia.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang ini. Saat ini, tidak ada keputusan yang diambil mengenai hal ini," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip Reuters hari ini.
Peskov mengakui beberapa kesalahan dalam panggilan wajib militer sehingga membuat warga ketakutan. Dan kesalahan tersebut sedang dikoreksi oleh gubernur setempat dan Menteri Pertahanan Rusia.
Media lokal Rusia melaporkan ada serangkaian kasus pria lanjut usia atau pria yang dikecualikan secara medis tetapi tetap dipanggil untuk bertugas di Ukraina.
Dagestan dan Buryatia, dua wilayah yang cukup masif melakukan mobilisasi dikatakan oleh gubernur regional masing-masing terjadi kesalahan saat inisiasi awal.
Komentar tersebut muncul di tengah kekhawatiran penutupan perbatasan wilayah.
Pada Senin (26/9) seorang anggota parlemen senior mengatakan bahwa perbatasan Rusia harus ditutup untuk pria yang memenuhi syarat di tengah eksodus.
"Setiap orang yang dalam usia wajib militer harus dilarang bepergian ke luar negeri dalam situasi saat ini," kata Sergei Tsekov, Dewan Federasi, anggota majelis tinggi parlemen Rusia.
Berita Trending
- 1 Jenderal Bintang Empat Akan Lakukan Ini untuk Dukung Swasembada Pangan
- 2 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 3 Warga Dibekali Literasi Digital Wujudkan IKN Kota Inklusif
- 4 Butuh Perjuangan Ekstra, Petugas Gabungan Gunakan Perahu Salurkan Bantuan ke Lokasi Terisolasi
- 5 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
Berita Terkini
- Utusan AS: Trump Harus Aktif di Badan HAM PBB untuk Melawan Tiongkok
- Badiul Fitra: Pembangunan 3 Juta Rumah Berpotensi Gerus Lahan Pertanian
- Jelang Nataru, Kemenhub Optimalkan Pelayanan Transportasi Udara
- Timnas Indonesia Latihan Perdana Jelang Lawan Filipina
- Hadapi Persib Bandung, Barito Putera Lakukan Rotasi Pemain