Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Dilihat Mendukung Militer, Kedubes RI di Yangon Diserbu Demonstran

Foto : ISTIMEWA

Rakyat Myanmar perlu bantuan Asean tapi tak ada respons

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Kementerian Luar Negeri membantah pemberitaan yang menyebut bahwa Indonesia mendukung rencana militer Myanmar untuk menyelenggarakan pemilihan umum baru. Militer pada 1 Februari lalu merebut kekuasaan secara ilegal.

Berita yang dirilis sebuah kantor berita pada Senin (21/2) itu telah memicu aksi unjuk rasa di depan Gedung KBRI Yangon pada Selasa (22/2). Banyak warga Myanmar yang menentang kudeta militer dan menolak adanya pemilu baru mendemo kedubes.

"Saya membantah adanya plan of action. Itu sama sekali bukanlah posisi Indonesia," kata Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah. Dia merujuk pada rencana aksi pemilu baru yang diberitakan tengah didorong oleh Indonesia untuk disetujui negara-negara ASEAN.

Sebaliknya, Faizasyah menegaskan, Menlu Retno Marsudi sedang berupaya melakukan konsultasi dan mengumpulkan pandangan dari negara-negara ASEAN, sebelum pelaksanaan pertemuan khusus para menlu ASEAN untuk membahas krisis politik di Myanmar.

Sangat lambat, sekarang baru mau berkonsultasi dengan para menlu. Padahal usia kudeta sudah sebulan. Asean perlu mengikuti jejak Amerika dan Inggris yang punya nyali menekan militer Myanmar.

Tidak dapat disalahkan kalau Kedubes RI di Yangon diserbu demonstran karena memang sikap Indonesia tidak tegas dan tidak jelas. Bayangkan sampai kapan kasus kudeta dibahas, kalau sekarang saja para menlu Asean belum pernah bertemu. Malah baru mau saling konsultasi.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top