Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Bangsa

Dikalahkan Dinasti Goguryeo

Foto : Wikipedia
A   A   A   Pengaturan Font

Keberadaan Kerajaan Silla Bersatu yang berjasa menyatukan Semenanjung Korea akhirnya runtuh juga. Kerajaan ini berhasil menguasai Semenanjung Korea selama tiga abad setelah berkuasa dari 668 hingga 935 masehi (M), namun kemudian mengalami kemunduran.

Kerajaan Silla Bersatu diganti oleh pesaingnya dari Dinasti Goguryeo (Koguryo). Seperti Silla, Goryeo juga menggabungkan Tiga Kerajaan Akhir Korea dengan menguasai Silla dan menumbangkan Kerajaan Baekje Akhir (Hubaekje) pada 935.

Mengapa Kerajaan Silla bersatu jatuh? Kemunduran Silla secara perlahan sejak abad ke-8 M, sebagian besar disebabkan oleh kekakuan struktur kelasnya. Hal ini didasarkan pada sistem peringkat, klasifikasi sosial yang ketat atas hak dan kewajiban yang ditentukan oleh kelahiran seseorang, yang terus berlaku seperti di Kerajaan Silla lama.

Pemerintahan Kerajaan Silla Bersatu sepenuhnya mendominasi cara kerja aristokrasi dan administrasi negara. Kurangnya kesempatan untuk naik ke atas kelas kelahiran seseorang, tidak hanya menyebabkan stagnasi ide dan inovasi. Pada kondisi ini kaum aristokrasi juga mulai membenci kekuasaan raja. Di ujung lain tangga sosial, kaum tani semakin merasa kesal dengan gencarnya pajak yang dipungut atas mereka.

Selain itu, bangsawan pemilik tanah lokal (songju) menjadi semakin sulit dikendalikan dari Gyeongju. Negara menjadi berantakan dari dalam. Dua individu akan menimbulkan masalah khusus bagi raja Silla. One Gyeon Hwon, seorang pemimpin petani, memanfaatkan kerusuhan politik pada 892 M dan membangun kembali Kerajaan Baekje lama di bagian barat daya semenanjung.

Sementara itu, seorang pemimpin biksu aristokrat-Buddha, Gung Ye, mendeklarasikan Negara Bagian Goguryeo baru di utara pada 901 M, yang dikenal sebagai Goguryeo Akhir. Kemudian terjadi perebutan kekuasaan yang berantakan untuk menguasai semenanjung seperti yang terjadi pada periode Tiga Kerajaan.

Kyon Hwon menyerang Gyeongju pada 927 M, sementara tirani Gung Ye yang tidak populer dan fanatik menyebabkan kematiannya di tangan rakyatnya sendiri. Ia digantikan oleh menteri pertamanya, Wang Geon, pada 918 M yang menyerang Baekje Akhir, yang kini dilanda konflik kepemimpinan, dan kemudian Silla.

Raja Silla terakhir, Gyeongsun, menyerah pada 935 M dan meninggalkan Wang Kon untuk menyatukan negaranya sekali lagi tetapi dengan nama baru yaitu Dinasti Goryeo (Koryo). Dinasti ini memerintah Korea dari 918 M hingga 1392 M.

Sistem pemerintahan Goryeo mirip dengan kerajaan-kerajaan Korea sebelumnya. Pemerintahan bersifat terpusat yang dipimpin oleh seorang raja yang mungkin berkonsultasi dengan dewan kecil yang terdiri dari administrator senior.

Pemerintahan sipil didominasi oleh aristokrasi yang meluas namun masih eksklusif yang berkuasa atas sebagian besar masyarakat petani dengan beberapa pengrajin terampil yang memproduksi barang-barang manufaktur seperti keramik, senjata, dan benda seni. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top