Digitalisasi Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
JAKARTA - Digitalisasi yang tumbuh pesat pada masa pandemi Covid-19 dinilai menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi nasional. Ekonomi digital diperkirakan pasarnya meningkat menjadi sekitar 135 hingga 144 miliar dolar AS pada 2025.
"Hampir seluruh negara, termasuk Indonesia, menggunakan digitalisasi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi dan menggunakan digitalisasi sebagai tempat untuk penciptaan lapangan pekerjaan," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Millenials and Gen Z Summit 2022 sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi, di Jakarta, Sabtu (1/10).
Membaca peluang ekonomi digital di Tanah Air, lanjutnya, pemerintah terus membangun infrastruktur pendukung digitalisasi melalui kerja sama dengan pemerintah luar negeri untuk menerapkan teknologi Low Earth Orbit Satelite (LEO) agar Indonesia dapat terkoneksi dengan negara lain.
"Transformasi digital terus didorong pemerintah dengan mempersiapkan infrastrukturnya, antara lain fiber optik, jaringan 4G menjadi 5G, dan juga sedang disiapkan satelit yang tidak terlalu tinggi atau LEO. LEO Ini sudah diuji coba di Kalimantan Timur. Dengan satelit ini, kalau seluruhnya bisa terpasang, maka seluruh pulau di Indonesia terkoneksi," jelas Menko Airlangga Hartarto.
Peningkatan SDM
Selain penyiapan infrastruktur, kata dia, SDM yang memiliki kemampuan di bidang digital merupakan hal yang sangat penting sehingga pemerintah meluncurkan Program Kartu Prakerja pada April 2020 ketika pandemi Covid-19 yang merupakan program semibansos dengan unsur pendidikan secara online di dalamnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya