Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Digital

Digitalisasi Logistik Terkendala SDM

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dunia usaha optimistis industri logistik akan tumbuh positif dengan dukungan teknologi digital yang berkembang pesat. Namun, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dengan skil teknologi digital masih rendah.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan mengaku optimistis industri logistik nasional masih memiliki potensi pertumbuhan yang baik pada 2022. Karena itu, diperlukan upaya kreativitas dari para pengusaha offline, online atau gabungan keduanya untuk menyesuaikan kebutuhan market.

"Untuk itu, logistik siap untuk terus berbenah ke depan dengan situasi yang terus berubah. Kami juga sepakat dengan positivisme yang digaungkan industri e-commerce nasional," kata Yukki yang dihubungi di Jakarta, Senin (29/11).

Mengutip laporan eConomy Sea pada 2020, dia memprediksikan pertumbuhan digital ekonomi Indonesia akan mencapai 1.736 triliun rupiah pada2025 Karena itu, industri e-commerce akan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian digital di Indonesia.

Sayangnya, kata Yukki, berdasarkan laporan itu, Indonesia hingga saat ini masih kekurangan banyak talenta digital. Padahal, talenta tersebut salah satu kunci terjadinya transformasi digital. Untuk itu, pemerintah perlu terus menciptakan talenta-talenta tersebut.

"Semua pihak menginginkan yang lebih baik dan lebih efisien. Saya yakin, industri logistik pada 2022 akan tumbuh. Untuk itu, kami berharap apa yang menjadi prediksi dirinya maupun beberapa kalangan usaha, termasuk pemerintah bisa benar-benar terwujud," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan nilai ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar di ASEAN pada 2020. Bahkan, dia memprediksi tahun ini jumlahnya naik 49 persen dari 47 miliar dollar AS menjadi 70 miliar dollar AS.

"Pertumbuhan ini didukung oleh jumlah usia produktif di Indonesia dan penetrasi internet yang mencapai 202,6 juta atau 76,8 persen. Pandemi Covid-19 juga telah mendorong akselerasi adaptasi teknologi digital pada berbagai lini," katanya.

Biaya Logistik

Sedangkan Pemerhati Logistik dari Myshipgo, Harlin E Rahardjo memperkirakan industri logistik nasional dapat tumbuh positif sesuai harapan dan juga cita-cita banyak pihak. Namun, dia memperingatkan tingginya biaya logistik bisa menjad penghalangnya. Saat ini, biaya logistik nasional sekitar 23 persen dari total PDB Indonesia, lebih tingi dibandingkan negara lain, terutama di Asean.

"Tingginya biaya logistik di Tanah Air salah satunya dipengaruhi oleh operasi dan infrastruktur pelabuhan di Indonesia. Untuk itu, integrasi dan penggabungan empat BUMN Pelabuhan yaitu PT Pelindo I-IV Persero menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo diharapkan akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui standarisasi proses bisnis dan pelayanan di pelabuhan," jelasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top