Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transformasi "Green Industry"

Digitalisasi Industri Mamin Dipacu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri tanah air menerapkan transformasi digital menuju green industry. Hal ini sejalan dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0.

Aspek green industry dalam peta jalan tersebut adalah mendorong industri makanan dan minuman (mamin) yang merupakan salah satu prioritas untuk mengurangi ketergantungan bahan baku. Selain itu, ekspor terud ditingkatkan tetap menjaga kebutuhan dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, pada Peresmian "Go Live" sistem manajemen informasi produksi dan monitoring energi di Pabrik PT Niramas Utama di Bekasi pekan kemarin. "Go Live" merupakan langkah awal PT Niramas Utama untuk mendukung transformasi digital perusahaan menuju green industry.

Pada 2016, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional. Melihat perkembangan iklim yang semakin berubah pada 2022, target tersebut ditingkatkan menjadi 31,89 persen dengan upaya sendiri dan 43,2 persen dengan bantuan internasional.

Kemenperin sendiri memiliki target untuk mencapai NZE (Net Zero Emission) di sektor industri 10 tahun lebih cepat dari target nasional. "Kami optimistis NZE dapat tercapai pada 2050. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang diharapkan berperan aktif dalam mencapai NZE ini," ungkap Putu.

Dua faktor yang dapat memacu percepatan pemenuhan target NZE adalah meningkatnya kebutuhan pasar terhadap produk rendah karbon dan kerentanan lingkungan akibat perubahan iklim.

Urgensi Dekarbonisasi

Perubahan iklim dan bencana lingkungan telah menyebabkan gagal panen, krisis air, dan gangguan pasokan bahan baku industri. Kondisi ini meningkatkan kesadaran akan urgensi dekarbonisasi.

"Terdapat empat strategi yang akan menjadi pondasi untuk mencapai target NZE, yaitu transisi ke energi baru terbarukan, manajemen dan efisiensi energi, strategi elektrifikasi dalam proses produksi, serta pemanfaatan teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS)," papar Putu.

Dia memaparkan, dalam upaya mendukung target-target tersebut, saat ini Kementerian Perindustrian sedang menyusun rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang dekarbonisasi yang setidaknya mencakup Pencapaian Target Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) Sektor Industri pada 2030, Pencapaian NZE Sektor Industri pada 2050, Roadmap Pencapaian NDC dan NZE Sektor Industri, Mandatori Pelaporan Data Emisi dan Mitigasi GRK Sektor Industri, dan Potensi NEK (Nilai Ekonomi Karbon) Sektor Industri.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top