Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Digadang-gadang Akan Menjadi Presiden UEA, Menggantikan Mendiang Sheikh Khalifa, Berikut Profil Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan

Foto : AFP

Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan tutup usia pada Jumat (13/5). Kabar duka ini disampaikan langsung melalui kantor berita Emirates, WAM. Untuk memperingati kematian sang presiden, Uni Emirat Arab memberlakukan masa berkabung nasional selama 40 hari. Seluruh kementerian, departemen, entitas federal dan lokal, maupun sektor swasta diliburkan selama 3 hari. Pengibaran bendera setengah tiang mulai hari ini, Jumat.

Sheikh Khalifa wafat pada usia 73 tahun setelah berjuang melawan penyakit yang telah diderita selama beberapa tahun terakhir.

Seperti yang tertuang dalam konstitusi UEA bahwa saat adanya kekosongan jabatan Presiden maupun Wakil Presiden akibat kematian atau pengunduran diri, Dewan Tertinggi Federal akan memilih seorang pengganti untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut dalam waktu satu bulan.

Sepeninggal Sheikh Khalifa, posisi Presiden akan digantikan sementara oleh Wakil Presiden dan Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum.

Sebelum sidang penentuan Presiden baru oleh Dewan Tertinggi Federal, tersebar rumor bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan sebagai pengganti kuat Sheikh Khalifa.

Rumor tersebut bukan tanpa alasan, sejak mendiang Presiden terkena stroke pada 2014 silam dan hiatus dari sebagian acara besar negara, Mohammed bin Zayed terpilih secara de Facto untuk memegang kekuasaan dan mengurus beberapa agenda penting UEA. Debut pertamanya dilakukan dengan mewakili UEA di KTT Keamanan Nuklir 2014 yang digelar di Belanda.

Mohammed bin Zayed Al Nahyan lahir pada pada 11 Maret 1961 dari pasangan Sheikh Zayed al Nahyan, Presiden pertama UEA dengan istri ketiganya, Sheikha Fatima bin Mubarak Al Ketbi.

Pasca wafatnya sang ayah, Zayed diangkat menjadi pangeran mahkota Abu Dhabi pada 2004. Pada tahun selanjutnya, ia dilantik sebagai deputi komandan tertinggi pasukan angkatan darat UEA.

Ia juga menjabat sebagai penasihat khusus Presiden UEA dimasa kepemimpinan Sheikh Khalifa. Tak hanya itu saja, Zayed juga menjabat kepala dewan untuk pengembangan ekonomi Abu Dhabi (ADCED), yang merupakan dewan penasihat kebijakan ekonomi di Abu Dhabi.

Di Indonesia sendiri, nama Mohammed bin Zayed diabadikan sebagai pengganti nama jalan Tol Jakarta-Cikampek (JaPek). Hal ini dilakukan sebagai upaya balasan terima kasih atas penamaan jalan di Abu Dhabi, yang menggunakan nama Joko Widodo Street.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Padnya Meisra Diliana

Komentar

Komentar
()

Top