Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

“Die Mannschaft" Lupakan Kenangan Buruk

Foto : John MACDOUGALL / NORBERT SCHMIDT / AFP

Thomas Mueller/Takehiro Tomiyasu

A   A   A   Pengaturan Font

DOHA - Jerman berusaha melupakan kenangan suram Piala Dunia Russia 2018 saat akan mengawali persaingan Grup E Piala Dunia 2022 melawan Jepang di Stadion Internasional Khalifa, Rabu (23/11). Tim berjuluk "Die Mannschaft" itu tersingkir dari babak penyisihan grup empat tahun lalu. Sedangkan Jepang, empat tahun lalu,berada di ambang menang atas Belgia di babak 16 besar sebelum akhirnya tersingkir.

Kutukan juara bertahan benar-benar berlaku untuk Jerman di Piala Dunia 2018. Upaya tim yang saata itu dilatih Joachim Low mempertahankan mahkota Piala Dunia 2014 berakhir di rintangan pertama, gagal melaju lebih jauh. Di Piala Eropa, Jerman juga tersingkir di babak 16 besar di tangan Inggris di Wembley.

Kekalahan di stadion Wembley menandai akhir masa kejayaan Low sebagai pelatih "Die Mannschaft. Penggantinya, Hansi Flick, memulai petualangan baru dengan tim Jerman. Flick mungkin agak kurang diperhitungkan di Qatar 2022 karena Argentina dan Brasil mendapat label favorit.

Sejauh ini, Jerman belum memperlihatkan peningkatan pesat di bawah Flick. Catatan hanya dua kemenangan dari delapan pertandingan terakhir belum berhasil meningkatkan kepercayaan diri Jerman. Die Mannschaft finis ketiga grup UEFA Nations League bersama Italia, Inggris, dan Hungaria. Jerman mengalahkan Oman 1-0 dalam pertandingan persahabatan pemanasan Piala Dunia, tengah pekan lalu.

Dengan tidak hadirnya sesama juara empat kali Piala Dunia, Italia di Qatar 2022, Jerman memiliki kesempatan menyamai rekor Brasil dengan lima trofi Piala Dunia, seandainya juara di Qatar. Tapi sebelum itu mereka harus bersaing dengan Jepang, Kosta Rika, dan Spanyol di Grup E yang seharusnya mudah bagi tim asuhan Flick.

Die Mannschaft mendapat kehormatan menjadi tim pertama yang lolos ke putaran final Piala Dunia, dengan pengecualian negara tuan rumah Qatar. Takluk 0-1 dari Meksiko di Piala Dunia 2018 menandai pertama kalinya sejak 1986 Jerman gagal mengamankan tiga poin di pertandingan pembukaan.

Di sisi lain, kejadian tahun 2018, gol luar biasa Takashi Inui yang membuat Jepang memimpin 2-0 atas Belgia terlihat akan menjadi kejutan "Samurai Biru" dengan melaju ke babak delapan besar Piala Dunia 2018. Tapi, Jepang akhirnya menyerah 2-3 karena Belgia mencetak tiga gol. Jepang gagal melaju ke perempat final untuk pertama kali.

Jepang telah terbiasa tersingkir di babak penyisihan grup dalam enam edisi Piala Dunia. Jepang pernah sekali sampai babak 16 besar Piala Dunia saat menjadi tuan rumah bersama Korea 2002. Catatan tersebut tentu bukan pertanda baik bagi tim asuhan Hajime Moriyasu. Jepang kalah 1-2 dari Kanada dalam pertandingan persahabatan pemanasan. Secara keseluruhan samurai biru hanya meraih lima kemenangan dari 21 pertandingan putaran final Piala Dunia.

Kemenangan terbaru Jepang di laga Piala Dunia diraih dalam laga pembuka di Russia 2018. Jepang menang 1-0 atas Kolombia. Kali ini, di Qatar, asuhan Moriyasu berusaha menang di pertandingan pertama. Di Russia, empat tahun lalu, Korea Selatan mengalahkan Jerman.

Jerman dan Jepang belum pernah bertemu dalam pertandingan kompetitif sebelumnya. Meski demikian, Jerman tidak terkalahkan dalam dua pertemuan. Jerman menang 3-0 dalam pertandingan persahabatan tahun 2004 dan imbang 2-2 dalam pertandingan eksibisi lainnya dua tahun kemudian.

Tak Gentar

Striker Jepang, Takuma Asano, mengatakan timnya tak gentar menghadapi Jerman. "Yang pasti ada perbedaan level Jepang sebagai tim Asia disbanding Jerman, tim Eropa. Demikian juga dengan Amerika Selatan," ujar pemain yang membela klub Jerman, Bochum itu.

"Tapi Anda tidak pernah tahu yang akan terjadi di turnamen seperti ini. Kami membutuhkan banyak kualitas seperti teknik dan taktik. Tetapi para pemain senior terus mengatakan kepada saya bahwa banyak yang bisa terjadi," sambungnya.

Jepang memiliki delapan pemain yang bermain untuk klub Bundesliga. Samurai Biru menegaskan tidak akan memiliki rasa rendah diri saat turun ke lapangan di Doha. Bek Takehiro Tomiyasu, yang bermain di Liga Inggris untuk Arsenal mengatakan, Jepang harus pragmatis dan realistis.

"Kami tidak perlu terlalu menghormati mereka," ujar Tomiyasu. "Tentu saja kami harus realistis. Kami perlu menyesuaikan dengan keseimbangan tergantung pada kejadian dalam pertandingan," sambungnya. ben/AFP/G-1

Perkiraan Formasi

Jerman 4-2-3-1

Neuer

Kehrer, Sule, Rudiger, Raum

Kimmich, Gundogan

Gnabry, Musia?a, Sane

Muller

Jepang 4-3-3

Gonda

Sakai, Tomiyasu, Yoshida, Nagatomo

Shibasaki, Endo, Kamada

Ito, Asano, Minamino


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top