Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kelompok Radikal

Diduga WNI, Wanita ISIS Tewas di Kamp Suriah

Foto : ISTIMEWA

Teuku Faizasyah

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Seorang perempuan petempur ISIS yang diduga warga negara Indonesia (WNI) ditemukan telah meninggal dunia di kamp pengungsi Al-Hol, Suriah, pada Rabu (31/7). Menurut kantor berita Hawar, setelah manajemen kamp bekerja sama dengan Pasukan Keamanan Internal, dengan cepat membawa jasad perempuan itu teridentifikasi bernama "Sodermini" (Sudarmini) itu dan membawanya ke Rumah Sakit Bulan Sabit Merah Kurdi.

Setelah pemeriksaan medis, dokter forensik di rumah sakit itu melaporkan bahwa perempuan itu meninggal dalam kondisi sedang hamil enam bulan. Laporan forensik juga menyebutkan bahwa dia dipukuli dan disiksa yang ditandai dengan adanya memar di tubuhnya, dan Sudarmini dinyatakan telah meninggal akibat kekerasan.

Sudarmini adalah salah satu wanita petempur bayaran ISIS. Sudarmini berusia sekitar 30 tahun, diketahui memiliki ayah bernama Sardi dan ibu bernama Nasia, dan korban diketahui merupakan ibu dari tiga orang anak. Sejauh ini motif di balik kematian Sudarmini yang diduga dilakukan oleh teman-temannya di kamp Al-Hol masih belum diketahui.

Kamp Al-Hol terletak di barat laut Suriah dan berada di bawah administrasi Kurdi. Di kamp ini ditampung ribuan keluarga tentara bayaran ISIS dan kerap terjadi kasus kekerasan antara keluarga-keluarga petempur ISIS, yang dianggap sebagai "bom waktu" untuk masalah yang besar di wilayah itu jika tidak dikendalikan.

Belum Terverifikasi

Menyikapi tersiarnya kabar dari kantor berita Hawar, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan sedang meminta Kedutaan Besar RI di Damaskus mencari tahu soal kabar seorang perempuan asal Indonesia ditemukan tewas di kamp pengungsi Al-Hol.

"Pemerintah, khususnya melalui KBRI Damaskus, tengah berupaya memverifikasi kebenaran informasi adanya perempuan yang diberitakan berkewarganegaraan Indonesia meninggal di kamp Suriah," ucap pelaksana tugas juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, Rabu.

Lebih lanjut Faizasyah mengatakan proses verifikasi akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, lantaran situasi di Suriah yang sampai saat ini belum kondusif. "Terlebih lagi, merujuk ke pemberitaan tersebut, lokasi tempat kejadian berada di bawah pengawasan kelompok yang berseberangan dengan pemerintah Suriah," kata dia.

Sementara itu menurut pelaksana tugas Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menyatakan hingga kini pemerintah masih berupaya memastikan kewarganegaraan korban.

"Masih terus kita upayakan, namun situasi konflik di Suriah memang membuat proses verifikasi menjadi sulit dan kompleks," kata Judha melalui pesan singkat. ang/Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top