Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Diaspora Kecam Serangan Udara Junta

Foto : RFA/Gemunu Amarasinghe

Aksi Diaspora | Diaspora asal Myanmar meneriakkan yel-yel agar junta menghentikan serangan udara dalam sebuah aksi menentang junta di Washington DC, AS, Sabtu (25/2) lalu. Selain menyerukan dihentikannya serangan udara, para diaspora ini juga menolak rencana pemilu yang akan dilaksanakan junta.

A   A   A   Pengaturan Font

Ratusan diaspora Myanmar yang ada Amerika Serikat menggelar aksi pawai ke Gedung Putih dan menyerukan tuntutan agar junta mengakhiri serangan udara di negara asal mereka.

WASHINGTON DC - Sekitar 300 anggota diaspora Myanmar di Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan berbaris ke Gedung Putih walau cuaca sedang turun hujan salju. Mereka berbaris sambil dan meneriakkan yel-yel menuntut junta untuk diakhirinya serangan udara dan pembentukan zona larangan terbang di atas Myanmar.

Aksi ini diikuti sejumlah biksu Buddha, anak-anak, remaja, dan pasangan paruh baya.

Seiring dengan terjadinya perlawanan balik dari kelompok pemberontak sejak kudeta, junta militer semakin mengandalkan serangan udara dalam beberapa bulan terakhir dan banyak dari serangan itu yang tampaknya menargetkan warga sipil.

Wilayah Sagaing di utara dan Negara Bagian Kayin di timur yang berbatasan dengan Thailand dipandang sebagai sarang pemberontakan dan saat ini junta kerap melakukan serangan udara kedua wilayah itu.

"Junta militer melakukan 57 serangan udara di Negara Bagian Kayin pada bulan Januari saja, menewaskan 13 warga sipil, termasuk seorang anak berusia 2 tahun dan dua pemimpin komunitas Kristen," demikian keterangan Karen National Union.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top