Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Diane Parry Ukir Sejarah di Prancis Terbuka

Foto : AFP/ THOMAS SAMSON
A   A   A   Pengaturan Font

Diane Parry membuat sejarah sebagai petenis termuda dengan fasilitas wildcard yang memetik kemenangan di Prancis Terbuka.

PARIS - Petenis Prancis berusia 16 tahun, yang mengikuti turnamen Grand Slam Prancis Terbuka dengan fasilitas wildcard, Diane Parry membuat sejarah di Roland Garros, Senin (27/5) waktu setempat.

Pada usia 16 tahun dan 281 hari, Parry menjadi petenis termuda yang memenangi pertandingan babak utama di Grand Slam Prancis pada dekade ini, mengalahkan petenis Belarusia, Vera Lapko dalam dua set langsung 6-2, 6-4.

Untuk pertama kalinya lolos ke babak utama WTA setelah hanya memainkan empat pertandingan kualifikasi level tour, hingga saat ini dalam karirnya yang masih muda, Parry menggetarkan penonton di Court 8 dengan perpaduan antara winner murni dan pukulan keras penghasil winner.

Menunjukkan pukulan backhand satu tangan yang berpengaruh besar, ia akhirnya bangkit setelah dipatahkan servisnya pada set kedua, dan memenangi lima dari enam gim terakhir dalam pertandingan tersebut untuk memastikan tempat pada putaran kedua. "Pertandingan yang bagus," kata Parry seperti dikutip laman WTA Tour. "Saya sangat gembira dan puas memenangi pertandingan putaran pertama ini.

"Saya tahu bahwa saya harus fokus dan tetap fokus sekali pun kehilangan satu bola. Saya harus memberikan yang terbaik pada akhirnya. Pada awal set kedua saya agak frustrasi. Saya tidak punya perasaan yang saya inginkan, tapi saya berusaha untuk tetap setenang mungkin, karena saya tahun bahwa itulah sikap yang saya perlukan untuk menang."

Ini bukan pertama kalinya ia membuat sejarah dalam Grand Slam. Parry menjadi pemain pertama yang lahir 2002 yang memenangi pertandingan Grand Slam ketika ia memenangi putaran pertama kualifikasi sebagai wildcard tanpa ranking tahun lalu di Paris.

Dengan debut kemenangannya pada babak utama tahun ini, ia mengikuti jejak rekan senegaranya Alizé Cornet dengan keberhasilannya yang luar biasa.

Cornet, petenis dengan wildcard berusia 15 tahun pada 2005, mengalahkan petenis Rusia Alina Jidkova pada pertandingan putaran pertamanya, sebelum kalah oleh Amélie Mauresmo - dan mengulangi hal yang sama pada usia 16 tahun dengan wildcard pada 2006, menyusul ulang tahunnya pada Januari.

Parry adalah petenis Prancis termuda sejak Cornet yang memenangi pertandingan pada turnamen utama di negaranya.

Ia juga pemain termuda yang memenangi pertandingan di Prancis Terbuka secara keseluruhan sejak Michelle Larche de Brito (16 tahun) dari Portugal berhasil maju ke putaran ketiga pada 2009. "Saya berusaha fokus satu hari satu hari dan tidak mempunyai ekspektsi yang jauh," kata Parry, ketika diberitahu tentang prestasinya pada Senin.

Pada putaran kedua, Parry akan bertemu unggulan 20 Elise Mertens dari Belgia, yang menyisihkan Tamara Zidansek dari Slovenia dalam tiga set 6-4, 3-6, 6-2.

Sementara itu, Serena Williams yang sedang memburu gelar Grand Slam ke-24 harus menyerah pada set pertama untuk berbalik memenangkan dua set berikutnya guna melangkah ke babak kedua Prancis Terbuka setelah menang 2-6, 6-1 dan 6-0 melawan petenis Rusia Vitalia Diatchenko, Senin waktu setempat.

Petenis Amerika unggulan ke-10 itu akan melawan pemenang pertandingan Kurumi Nara dari Jepang melawan Dalila Jakupovic dari Slovenia.

Christo/Hsieh Melaju

Pasangan Christopher Rungkat (Indonesia) dan Hsieh Cheng-peng (Chinese Taipei) melaju ke putaran kedua turnamen tenis Grand Slam Prancis Terbuka, Selasa (28/5).

Christo/Hsieh mengalahkan pasangan unggulan 16 Austin Krajicek (AS) dan Artem Sitak (Selandia Baru) 6-3, 6-4. Christo dan pasangannya menghasilkan dua ace dan dua break point untuk memenangi pertandingan tersebut.

Pada putaran kedua, Christo/Hsieh akan menghadapi pemenang laga antara A De Minaur (Australia)/D Vega Hernandez (Spanyol) melawan ganda Prancis Gregoire Barrere/Quentin Halys.

Sebelum ke Paris, Christo/Hsieh sudah memenangi dua turnamen beruntun di Busan dan Gwangju Open serta mengikuti Geneva Open pekan lalu namun terhenti di perempat final.

Christo akan menjadi salah satu andalan Indonesia untuk mendulang medali emas pada SEA Games di Filipina akhir tahun ini. Peraih medali emas nomor ganda campuran Asian Games 2018 bersama Aldila Sutjiadi itu berpeluang diandalkan pada nomor ganda putra dan campuran. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top