Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Di Pabuaran, Sukabumi, Relawan Puan Maharani Sosialisasikan Kelor sebagai Pencegah Stunting

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sehari setelah menggelar kegiatan gerakan melawan stunting di Desa Jampang Tengah, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, relawan Ketua DPR RI Puan Maharani yang tergabung dalam HaloPuan bergerak ke Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, untuk melakukan kegiatan serupa pada Kamis, 26 Januari 2023. Kegiatan di Desa Pabuaran diadakan berkat kerjasama HaloPuan dengan kader PDI Perjuangan sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Paoji Nurjaman, dan Puskesmas Pabuaran.

Sekitar 180 warga berbondong-bondong mendatangi GOR Futsal DNK di Desa Pabuaran untuk mengikuti kegiatan yang bertajuk "Kaum Ibu Melawan Stunting, Mengolah Daun Kelor Menjadi Asupan Super" itu. Mereka terdiri dari ibu menyusui dengan balita (di antaranya berstatus gizi kurang), ibu hamil, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader posyandu.

Para peserta memperoleh penyuluhan tentang apa itu stunting, apa penyebab terjadinya, dan bagaimana cara mencegahnya, yang disampaikan oleh Staf Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pabuaran, Hikmah Fitriah. Di sesi berikutnya, tim HaloPuan menyampaikan informasi tentang kekayaan nutrisi dan gizi yang dikandung daun kelor dan bagaimana mengolah daun kelor menjadi bubuk agar nutrisi dan gizinya bisa dimanfaatkan secara optimal.

Koordinator HaloPuan, Poppy Astari, menjelaskan angka kejadian stunting di Indonesia memang terus bergerak turun, dari 37,2% pada 2013 menjadi 24,4% pada 2021. Namun, penurunannya berjalan lambat, yakni sekitar 1,7% per tahun. "Padahal, jika kita ingin angka stunting turun sampai 14% pada 2024 sebagaimana yang diinginkan Presiden Jokowi, maka penurunannya harus 2,7% per tahun," katanya.

Oleh karena itulah, Puan Maharani menilai penanganan masalah stunting tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah. Warga masyarakat harus bergerak bersama-sama untuk saling mengingatkan tentang bahaya stunting bagi masa depan bangsa Indonesia. "Dengan kegiatan ini, kami berharap kita bisa bersama-sama sadar akan bahaya stunting dan mulai bergerak untuk menyosialisasikan penanganannya. Karena tanpa kesadaran dan gerakan bersama, upaya pencegahan dan penanganan stunting akan berjalan lambat," tambah Poppy.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top