Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Di Hadapan Dunia, Waketum MUI Minta Rusia Ukraina Utamakan Dialog Damai

Foto : Dok. MUI

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud berpidato pada International Meeting For Peace, Religion and Culture in Dialogue, yang digelar Community of Sant’Egidio di Convention Center La Nuvola, Roma, Italia.

A   A   A   Pengaturan Font

Menghadiri forum internasional, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud, menyatakan keprihatinannya terhadap perang Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut, juga banyaknya konflik di negara muslim yang tak kunjung selesai.

"Tidak ada jalan kembali untuk orang mati. Masa depan seperti apa yang bisa kita bangun untuk anak-anak kita?," katanya ketika menyampaikan pidato perdamaian pada International Meeting For Peace, Religion and Culture in Dialogue, yang digelar Community of Sant'Egidio di Convention Center La Nuvola, Roma, Italia.

Di hadapan tokoh politik, sosial, dan agama sedunia, Marsudi mengingatkan perang hanya akan membawa kerusakan, dendam, permusuhan dan kehancuran.

"perang adalah jalan yang tidak dapat kembali juga kekerasan adalah jalan yang tidak dapat kembali, ketika perang dimulai, begitu banyak korban dan luka tercipta," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi MUI.

Pada acara yang digelar sejak Minggu (23/10) hingga Selasa (25/10) itu, Marsudi lantas mengimbau para pemangku kepentingan mengedepankan dialog dalam penyelesaian konfliknya.

"Sebagaimana dalam ajaran Islam yaitu "Wasyawirhum fil amry" bermusyawarahlah dalam segala hal problem-problem kehidupan termasuk perang," lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Marsudi turut menyampaikan MUI akan mengadakan konferensi internasional untuk perdamaian yang akan dihadiri oleh para pemimpin agama di Jakarta pada tanggal 4-6 Desember 2022.

"Bersamaan dengan acara G20 di Bali juga akan diadakan R20 yang digagas oleh PBNU dan Muslim World League yang membahas tanggung jawab agama dalam mengatasi krisis global," ujarnya.

Sebagai informasi, "The Cry for Peace" merupakan konferensi perdamaian ke-36 yang digelar Komunitas Sant'Egidio di La Nuvola Convention Center di Roma, turut dihadiri oleh petinggi agama sedunia dan otoritas pemerintahan, antara lain: Presiden Italia Sergio Mattarela, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Sekjen Liga Muslim Dunia Muhammad bin Abdul Karim Al-Isa, Ketua Konferensi Uskup Italia Kardinal Matteo Zuppi, Presiden Konferensi Rabi Eropa Pinchas Goldschmidt.


Redaktur : Fandi
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top